Akhirnya, Asing Boleh Miliki Properti di Indonesia

[sucyresky]

JAKARTA - Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tingkat investasi di sektor properti meningkat dari total investasi sebesar USD218 juta di triwulan pertama 2014 menjadi dan USD436,8 juta di triwulan pertama 2015.

Seiring dengan meningkatnya investasi di sektor properti, Real Estate Indonesia (REI) mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas usulannya memperbolehkan kepemilikan asing di bidang properti.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat REI Eddy Hussy mengatakan, diizinkannya para ekspatriat memiliki aset berupa hunian tempat tinggal merupakan angin segar di tengah lesunya industri tersebut belakangan ini.

“Saat audiensi dengan Pak Jokowi, memang kami singgung mengenai properti untuk orang asing. Presiden bilang hal ini harus dikaji, dan beliau berharap semoga bisa diterapkan di Indonesia," ucapnya saat itu.

Namun, Presiden meminta REI menjalankan konsep hunian berimbang sesuai dengan Permenpera Nomor 7 tahun 2013 yang mengatur setiap pembangunan satu rumah mewah, diimbangi dengan pembangunan dua rumah menengah dan tiga rumah sederhana.

Kendati demikian, pemerintah akan menerbitkan aturan kepemilikan asing untuk properti di Indonesia. Nantinya, hanya apartemen di atas Rp5 miliar yang dapat dimiliki oleh warga negara asing.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro menegaskan asing hanya boleh memiliki apartemen mewah. Sehingga, properti seperti rumah mewah disebut tidak termasuk dalam kebolehan tersebut.

"Pokoknya asing hanya boleh beli apartemen mewah. Hanya apartemen ya," ujar Bambang.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengungkapakan alasan asing diperbolehkan memiliki properti di Indonesia adalah untuk menggairahkan pasar properti dalam negeri. Tercatat, kuartal I-2015, penjualan properti turun sekira 40 persen.

"Di samping tentu ciptakan pasar properti yang lebih baik. Tapi ini kan arahnya ke apartemen mewah," paparnya.

Dirinya pun menilai dengan memperbolehkannya asing memiliki properti di Indonesia, tidak akan membuat harganya menjadi naik signifikan atau terjadi bubble.

SUMBER : Okezone.com