Minuman Berkadar Alkohol Tinggi Dijual di Mana?

[sucyresky]

JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melarang penjualan minuman keras atau alkohol golongan A atau berkadar 5 persen di toko ritel atau minimarket dan pengecer.

Ketua DPN Apindo Anthony Hilman menyatakan, kebijakan tersebut tidak memikirkan dampak sosial secara luas, karena dampak larangan tersebut akan melibatkan pelaku usaha dan karyawan yang bekerja di tempat perusahaan tersebut.

"Apindo mengapresiasi semangat Pemerintah. Kita setuju jika ada pelarangan dari dampak minuman keras dan juga rokok. Namun kebijakan pemerintah tersebut tidak dipertimbangan secara matang,"ucapnya kepada Okezone di Kantor Apindo, Jakarta.

Anthony menambahkan, dampak sosial justru terjadi setelah adanya pelarangan. “Bukan karena soal larang melarang, karena soal melarang itu soal mudah. Tapi di mana pelaku usaha melibatkan banyak pekerja karyawan yang menaruh hidupnya di usaha ini,"tegasnya.

Menurutnya, pemerintah melarang penjualan miras karena dianggap sebagai pemicu tindak kriminal yang diakibatkan oleh persoalan himpitan ekonomi. Namun dirinya melihat akar persoalan ekonomi justru terjadi setelah pelarangan tersebut.

“Kalau harus melarang dengan begitu saja akan menimbulkan dampak sosial yang lebih luas, di mana lebih banyak lagi persoalan yang muncul di situ. Selayaknya pemerintah mengatur itu, bukan melarang tapi memberikan batasan-batasan,"tuturnya.

Pemerintah bisa melakukan pembatasan dengan memberikan jam malam. Misalnya, setelah jam 21.00 tidak boleh melakukan penjualan minuman alkohol.

“Ada tata aturan, jika alkohol tinggi di mana dIjualnya, ada batas waktu penjualan, dan siapa yang mengkonsumsi itu,” jelasnya.

SUMBER : Okezone.com