Ternyata Pilot Singapura Yang Ditangkap TNI-AU Memakai Atribut Militer

[supry]

Angkatan Udara Indonesia melakukan pemeriksaan terhadap Pilot yang diturunkan di Pangkalan Supadio, Pontianak, mereka pilot, copilot dan seorang penumpang pesawat yang menggunakan atribut militer. Pesawat yang ditangkap tersebut terbang dari Sibu (Sarawak, Malaysia) ke Singapura. Pesawat Asing ini ditangkap karena terbang masuk wilayah NKRI tanpa izin.

"Saat ini, ketiga orang asing (pilot, copilot dan seorang penumpang pesawat) tersebut sedang dalam proses pemeriksaan, guna mengetahui apa tujuan mereka masuk atau terbang ke wilayah NKRI tanpa izin," tutur Komandan Pangkalan Udara Supadio Pontianak Kolonel (Penerbang) Tedi Rizalihadi di Pontianak, seperti dikutip dari Antara, Selasa (28/10).

Beliau menjelaskan mereka sudah melaksanakan pendaratan paksa terhadap pesawat asing komersial jenis Cesna yang masuk tanpa izin kedalam wilayah Indonesia, sekitar pada pukul 13.30 WIB di Lanud Supadio Pontianak oleh karena itu pesawat asing dikawal oleh pesawat tempur jenis Sukhoi dari Lanud Batam.

Pesawat asing tersebut tertangkap oleh radar Indonesia memasuki wilayah Indonesia sekitar pukul 11.00 WIB. "Kemudian kami memperoleh informasi dari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), yang mengatakan ada pesawat asing melewati di wilayah NKRI dari rute Sibu (Sarawak, Malaysia) menuju Singapura," ungkapnya.

Pesawat asing tersebut tertangkap radar indonesia terbang dengan kecepatan 200 knots. "berdasarkan laporan Kohanudnas tersebut, Lanud Batam memerintahkan dua pesawat Sukhoi untuk melakukan pengejaran dan mendapati mereka di utara Pontianak dengan jarak 100 nautical mile," kata Tedi.

sebenarnya, ada pesawat Hawk yang tengah melakukan patroli rajawali tetapi berselisih, sehingga yang melaksanakan pemotongan atau pengejaran pesawat Sukhoi dari Lanud Batam.

"Setelah pesawat asing komersial jenis Cesna tersebut menyadari tidak memperoleh izin terbang di Indonesia, maka mereka diperintahkan untuk mengarahkan ke Lanud Supadio. Saat ini kami dalam proses mendalami dan melakukan pemeriksaan terhadap orang yang ada dalam pesawat yaitu satu pilot, copilot dan satu penumpang yang dicurigai menggunakan atribut militer itu," ungkapnya. Mereka diduga dari Singapura. "Untuk pastinya saya mohon waktu karena sedang dilakukan interogasi terkait alasan kenapa mereka masuk ke Indonesia tanpa izin," katanya.

Dengan adanya peristiwa ini menunjukan TNI-AU siap menjaga wilayah udara NKRI, dan meningkatkan pengamanan di wilayah udara Indonesia, dengan radar-radar yang dimiliki oleh Indonesia dan termasuk pesawat penindak seperti pesawat Sukhoi dan Hawk itu terhadap pesawat asing yang masuk tanpa izin, kata Komandan Pangkalan Udara Supadio Pontianak.