Fakta tentang kehamilan pasca Aborsi

[prinawidia]

Aborsi adalah pengalaman yang menyakitkan dan traumatis. Banyak pasangan yang memilih untuk melakukan aborsi karena bertujuan untuk menunda kehamilan sampai mereka siap untuk mendapatkan bayi, sementara yang lainnya mungkin harus menggugurkan bayi karena beberapa alasan medis atau fisiologis.
Mendapatkan kehamilan pasca aborsi memang membutuhkan sedikit perencanaan dan tindakan. Berikut ini adalah beberapa fakta yang perlu anda ketahui tentang konsepsi setelah aborsi
1. Aborsi tidak mengganggu kesuburan
Jika aborsi dilakukan oleh seorang ahli dan dengan bimbingan medis yang tepat, biasanya prosedur yang aman tidak mempengaruhi kesuburan seseorang dengan cara apapun. Satu-satunya hal yang harus anda takuti tentang kesuburan adalah jika terjadi kerusakan prosedur organ reproduksi seperti indung telur dan saluran tuba.
2. Melakukan aborsi secara berulang dapat membuat leher rahim lemah
Ini bisa menyebabkan jaringan parut di bagian atas leher rahim atau di dalam rahim. Terlepas dari ini, dalam kasus aborsi, prosedur dapat menyebabkan pelebaran leher rahim sehingga dapat menyebabkan penghentian waktu kehamilan.
3. Mendapatkan hamil setelah aborsi bisa berbahaya
Dalam kasus aborsi medis, rahim dapat melembutkan karena efek obat, dan menginduksi kontraksi untuk mengusir janin keluar. Ini dapat diikuti dengan perdarahan yang berlebihan. Kemudian dapat terjadi pemotongan pembuluh darah dalam rahim.
4. Perlu penggunaan kontrasepsi pasca aborsi
Ini berarti anda masih bisa hamil setelah melakukan aborsi, jika anda tidak menggunakan kontrasepsi atau jenis lain dari perlindungan. Penggunaan kontrasepsi ini akan dibutuhkan jika anda mengalami pendarahan secara terus menerus dan kehilangan waktu untuk berovulasi setelah melakukan aborsi