Inklusi Keuangan Bisa Tekan Tingkat Kemiskinan

[sucyresky]

SURABAYA - Pengembangan inklusi keuangan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai mampu menekan angka kemiskinan masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, tingkat kemiskinan Indonesia berada di level 11,25 persen atau sekitar 28 juta orang.

"Iya (bisa kurangi), Jadi kalau misal orang terpapar dengan layanan keuangan, misal apa, yang sekarang adalah penyaluran simpanan, kemudian dia terima uang Rp400.000," papar Koordinator Kelompok Kerja Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Suahasil Nazara saat ditemui di Surabaya, Jumat (7/11/2014).

"Kemudian sebgaian dia tabung, itu sudah menjadi cara buat dia untuk berjaga-jaga ketika harga-harga naik," tambah dia.

Dia mencontohkan, kala ada harga naik, atau pun ada yang anggota keluarga yang sakit, maka tabungan tersbeut bisa membantu sehingga tidak ada shock ekonomi ada tabungan.

Meskipun begitu dengan menabung saja tidak bisa menjamin seseorang bebas dari kemiskinan. Paling tidak, bisa menjadi penyangga ketika sedang mengalami kesulitan keuangan.



"Iya betul , kalau misal dia sudah nabung, sudah pnya kredit history, sudah punya cacatan di perbankan, nanti bisa mengaksses kredit, asuransi, ini kan bergulir terus, jadi bukan dengan tabungan lalu dia kita harapkan lepas dari kemiskinan , tapi ini proses, proses ini akan lebih cepat kalau dia bisa menabung, dibandingkan harus dikasih uang cash langsung dan bisa dihabiskan," tukasnya.

SUMBER : Okezone.com