Konflik Polri & KPK Tak Ganggu Kegiatan pasar Modal

[sucyresky]

MEDAN – Kisruh antara dua institusi penegak hukum Indonesia Polri dan KPK, dinilai belum memberikan gangguan berarti pada aktivitas di pasar modal. Hal itu ditunjukkan pada aktivitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru menguat di tengah konflik berbau politis yang kian memanas itu.

Pengamat pasar modal Gunawan Benjadmin mengatakan, secara internal saat ini para pelaku pasar saat cenderung terkonsentrasi pada kebijakan ekonomi pemerintah. Sementara secara eksternal pelaku pasar juga tengah menunggu kebijakan sejumlah Negara besar.

Khususnya perkembangan hasil Pemilu di Yunani yang akan menentukan arah kebijakan negara tersebut apakah akan tetap bergabung dalam mata uang Euro atau kembali menggunakan mata uang mereka sendiri. Selain itu, stimulus yang digelontokran oleh kawasan Eropa juga menjadi fokus perhatian pelaku pasar selanjutnya.

Sementara itu, dari sisi kinerja perekonomian domestik,pelaku pasar tengah fokus kepada kinerja mata uang Rupiah di akhir pekan. Serta memperkirakan tekanan laju inflasi yang bisa timbul selama bulan januari. Akan tetapi secara keseluruhan sentimen internal akan tetap positif diakhir pekan ini.

“Kinerja IHSG akan lebih bergantung kepada sisi eksternal yang sejauh ini memang sulit untuk diperkirakan. Ada sejumlah sentimen yang tiba-tiba bisa saja mengubah asumsi indikator perekonomian global khususnya kinerja harga minyak mentah dunia,” ujarnya kepada Okezone, Jakarta, Minggu (25/1/2015).

Gunawan menilai meskipun konflik KPK dan Polri nantinya berkepanjangan di pekan ini, namun ia masih optimis IHSG tidak akan begitu terpengaruh. Akan tetapi yang terpenting menurutnya, pemerintah memiliki kebijakan yang tetap bisa menjaga kondisi perekonomian nasional agar berlangsung kondusif.

“Sementara memang belum berpengaruh, tapi jangan sampai konflik tersebut berkepanjangan dan bermuara pada instabilitas negara secara keseluruhan. Bila itu terjadi, saya melihat potensi tekanan terhadap IHSG maupun nilai tukar Rupiah kita,” tukasnya.

Meski begitu, menurut Gunawan, para investor harus mengantisipasi terjadinya aksi ambil untung (profit taking) pada pekan ini. Hal tersebut sehubungan dengan kinerja ekonomi yang menanjak sangat cepat sejak awal Januari lalu.

“IHSG berkemungkinan terkoreksi cukup dalam pada pekan depan, jika aksi profit taking itu benar-benar terjadi. Ini yang penting diantisipasi pemerintah dan juga pelaku pasar domestik,” tutupnya.

SUMBER : Okezone.com