Slot Penerbangan Tak Berkaitan dengan Kecelakaan AirAsia QZ 8501

[sucyresky]

SURABAYA - Pasca kecelakaan Pesawat AirAsia QZ 8501 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu, pihak pemerintah mempermasalahkan izin terbang maskapai asal Malaysia itu. Termasuk soal izin slot penerbangaan yang dianggap menjadi biang kecelakaan tersebut.
Anggota DPR RI Komisi VI Bambang Haryo menyesalkan dengan sikap pemerintah tersebut. Menurutnya, slot penerbangan tidak ada kaitannya dengan kecelakaan Air Asia QZ8501.

"Memang kalau berangkat tidak sesuai dengan slot sudah pasti ada kecelakaan. Tidak bisa seperti itu. Pemerintah tidak usah mempersoalkan slot penerbangan dulu. Musibah ini hanya AirAsia ketiban sial," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur tersebut di Surabaya, Jumat (9/1/2015).

Dia menjelaskan, yang mempunyai kewenangan dalam penerbangan luar negeri adalah Menteri Perhubungan (Menhub). Menurutnya, memang Kementrian tidak mungkin mengawasai perjalanan pesawat setiap hari. Tapi, di bawah kementrian itu banyak instansi yang punya tugas, pokok dan fungsi sendiri-sendiri.

Oleh karena itu, otoritas Bandara harus bekerja maksimal. Jika kementrian mempersoalkan masalah Slot Penerbangan, sudah ada yang menangani yakni Indonesia Slot Coordinator (ISC) yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah. Dia menilai, masalah slot ini, berpangkal pada birokrasi kementrian.

Menurutnya, dalam pemerintahan sebelumnya semua laporan penerbangan masuk ke Dirjen Perhubungan. "Namun jika pada pemerintahan sekarang, apabila yang bersangkutan tidak melapor ke dirjen, berarti ada dugaan bahwa pemerintahan sekarang dianggap lemah," tandasnya.

SUMBER : Okezone.com