|
Register |
Notices |
Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military Forum Militer dan Pertahanan Indonesia. |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
13th January 2015, 07:40 AM | #1 |
KaDes Forumku
Join Date: 2 Nov 2014
Userid: 2780
Posts: 711
Likes: 0
Liked 4 Times in 4 Posts
|
Tantangan China Kepada AS Lewat Penguasaan Teknologi Militer
Selama beberapa dekade, China telah berusaha mengejar ketertinggalannya dalam kekuatan dan penguasaan teknologi militer dari negara yang selama ini memiliki kekuatan dan teknologi militer yang sangat maju. Diawali dari usaha China untuk dapat menguasai teknologi yang terbilang dasar. Ikhtiar hCina untuk bisa mewujudkan keinginannya mendapatkan ujian yang cukup berat karena keterbatasan China untuk dapat memanfaatkan akses pasar teknologi dunia. China terus berjuang untuk membangun basis kekuatan melalui penguasaan teknologi militer dengan kemandirian yang coba dibangun untuk mengembangkan sendiri teknologi-teknologi inovasi untuk dapat mensejajarkan diri dengan negara-negara lain seperti Rusia, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Selain membangun kemandirian China juga harus membayar mahal untuk dapat menutupi kekurangannya dengan melakukan impor senjata dan teknologi dari negara lain utamanya Rusia serta usaha untuk mengintegrasikan strategi pertahanannya secara menyeluruh. Sebagai kelanjutannya, China sampai saat ini terus berjuang mengejar ketertinggalannya. Bagaimanapun China telah mengalami banyak kemajuan sehingga mampu menghantarkan basis industri pertahanannya semakin mendekati negara-negara maju lainnya. Artikel ini coba membahas mengenai usaha China untuk membangun kemandirian kekuatan dan penguasaan teknologi militer untuk bisa mensejajarkan diri dengan negara-negara maju lainnya. Pembahasan mengenai hal ini penulis coba mulai dari : Bagian I Pembangunan Kapal Induk ( Aircraft Carrier ) Program Research & Development (R & D) kapal induk China dipelopori oleh Laksama Liu Huaqing. Sejak tahun 1954 – 1958 Laksamana Liu Huaqing banyak belajar dari ahli strategi Angkatan Laut Unisoviet Laksamana Gorshkov Sergie selama mengenyam pendidikan di Voroshilov Naval Academy, Liningrad. Strategi kemaritiman Gorshkov Sergie banyak mempengaruhi gagasan-gagasan yg ingin dikembangkan Liu Huaqing terhadap strategi dari People’s Liberation Army Navy (PLAN). Menurul Liu Huaqing doktrin kemaritiman China harus dikembangkan melalui 2 tahap : Bagaimana untuk menjadikan PLAN menuju kekuatan “Green-Water Active Defence“ sehingga memungkinkan bagi Cina untuk melindungi wilayah perairan dan menegakkan hukum atas klaim teritorinya di Selat Taiwan dan Laut Cina Selatan. Bagaimana untuk menjadikan PLAN menuju kekuatan “Blue-Water Navy“ sehingga diharapkan Cina mampu untuk memproyeksikan kekuatan di wilayah Pasifik Barat. Liu Huaqin selama menjabat sebagai Panglima People’s Liberation Army (PLA) dari tahun 1982 – 1988 dan kemudian menjadi wakil ketua Central Military Commission dari tahun 1989 – 1997 telah mampu mewujudkan ide-ide dan gagasan-gagasannya untuk membangun pondasi doktrin dan strategi dari People’s Liberation Army (PLA). Sejak tahun 1970-an, The People Liberation Army Navy (PLAN) telah begitu tertarik mengoperasikan kapal induk untuk mewujudkan asa PLAN menuju kekuatan “ Blue-Water Navy“. Tahun 1985 China telah memulai untuk mengakuisisi 4 kapal induk bekas sebagai dasar Research & Development (R & D) untuk membangun kapal induknya secara mandiri. Keempat kapal induk tersebut adalah HMAS Melbourn milik Angkatan Laut Australia, dan tiga lainnya yakni Minsk, Kiev, Varyag merupakan kapal induk ex-Uni Soviet. Selain mengakuisisi kapal induk bekas dari Australia dan ex-Unisoviet, China juga berusaha mendapatkan desain kapal induk dari negara lain. Salah satu bentuk ikhtiar China adalah meminta kepada pemerintah Spanyol untuk mau menjual Blue Print desain kapal SAC-200 dengan bobot 23.000 ton dan SAC-220 dengan bobot 25.000 ton dari National Bazan yg nantinya dijadikan sebagai acuan untuk R & D menguasai keahlian merancang teknologi konvensional take off/landing berbasis kapal induk. Negosiasi dimulai pada tahun 1995 – 1996 dan berlangsung cukup alot. Spanyol akhirnya hanya mau menjual sebagian dari konsep desain kapal induknya kepada China. Setelah membeli desain tak lengkap kapal induk dari Spanyol. Pada akhir 90-an, perusahaan desainer kapal perang Rusia, Nevskoye Design Bereau, menyelesaikan sebuah desain kapal induk pesanan China. Namun baik pihak Rusia maupun China tidak menyebutkan berapa harga untuk desain ini. Keduanya juga tidak menyebutkan apakah China merasa puas atau tidak dengan desain ini. Namun tetap saja, beberapa tahun setelah itu masih belum ada juga kapal induk yang dibangun sendiri oleh China karena kemampuan industrinya untuk membangun kapal induk kala itu masih terbatas. |
|
Sponsored Links |
Bookmarks |
Similar Threads | ||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
China Perkuat Pangkalan Militer di Spratly | supry | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 25th November 2014 09:14 AM |
Wapres: teknologi militer harus bisa bersaing | miss_nha | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 6th November 2014 10:05 AM |
Keluhan Cowo Kepada Cewe | alnpr | Forumku the Lounge | 5 | 28th June 2013 02:05 PM |
RI-Malaysia Miliki Kesamaan Tantangan dan Ancaman | alnpr | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 8th June 2013 06:59 PM |
Tantangan TNI makin berat | andi.teguh | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 1 | 13th February 2013 12:27 PM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|