---- source:
http://www.hobbymiliter.com/4437/men...dal-strategis/ -------
HobbyMiliter.com – Missile Technology Control RegimeĀ*Bermula dari berakhirnya perang dingin, meluasnya penggunaan hulu ledak nuklir sebagai senjata pemusnah massal, serta pesatnya perkembangan teknologi sistem pandu peluru kendali atau rudal, yang semakin mencapai jarak jangkau yang jauh, menyebabkan terjadinya krisis keamanan skala besar yang dapat membahayakan kestabilan kawasan regional maupun internasional. Teknologi untuk mengubah rudal biasa menjadi rudal jelajah dengan hulu ledak nuklir merupakan salah satu teknologi yang dapat membahayakan kestabilan keamanan di kawasan. Bukan hal sulit bagi segelintir negara berkembang yang memiliki cukup banyak waktu dan dana untuk melakukan riset dan pengembangan untuk dapat menguasai teknologi ini dan menggunakan nya kedalam persenjataan strategis mereka.
Berangkat dari kondisi ini, pada 1987 dilakukan pertemuan oleh negara anggota G7, yakni Kanada, Jerman, Perancis, Jepang, Italia, Britania Raya (Inggris) serta Amerika Serikat yang membahas tentang bagaimana caranya untuk mengendalikan persebaran senjata atau teknologi yang dapat menghantarkan material peledak berbahaya berupa hulu ledak nuklir seberat minimal 500 kilogram dengan jarak jangkau 300 kilometer atau lebih.
Pertemuan tersebut kemudian menghasilkan sebuah organisasi yang diberi nama
Missile Technology Control Regime atau MTCR. MTCR didirikan dengan tujuan untuk membendung penyebaran teknologi kendali jarak jauh yang dapat membawa berbagai material senjata pemusnah masal. Jika kita tidak menjadi anggota dari MTCR maka kita tidak akan di ijinkan untuk mencari, mendapat, atau membeli dan atau meneliti teknologi ā teknologi yang dipandang sensitif serta mampu membahayakan kestabilan kawasan. Untuk dapat menjadi anggota MTCR, ada serangkaian tes yang harus dilalui oleh suatu negara. Selain tes dan kunjungan panelis MTCR, agar dapat menjadi anggota tetap, kita harus mau tunduk pada serangkaian peraturan yang disebut sebagai Annex MTCR. Di dalam Annex MTCR inilah terdapat berbagai larangan serta jenis teknologi apa saja yang tidak boleh dikuasai oleh negara yang bukan merupakan anggota MTCR. Sedangkan jika kita ingin menguasai teknologi yang masuk dalam daftar larangan tersebut, maka kita harus menyatakan komitmen agar menggunakan teknologi tersebut bukan demi kepentingan militer yang agresif, melainkan semata untuk ilmu pengetahuan dan perdamaian internasional dengan secara nyata bergabung dengan MTCR.
Seiring perubahan waktu, MTCR tidak hanya berusaha untuk membendung penyebaran teknologi yang dapat menghantarkan hulu ledak nuklir saja, namun MTCR ikut berperan dalam membatasi akses terhadap teknologi lainnya yang dapat menghantarkan senjata pemusnah masal selain nuklir. Sejak pendirian nya pada bulan April 1987, tercatat MTCR telah berhasil menggagalkan serangkaian upaya produksi dan atau riset senjata pemusnah massal berbasis rudal balistik. Diantaranya proyek rudal balistik Condor II yang diprakarsai tiga negara, yakni Mesir, Irak, dan Argentina. Selain itu masih banyak lagi proyek senjata pemusnah yang berhasil digagalkan oleh MTCR.
Pada bagian kedua, akan dibahas mengenai program senjata pemusnah masal apa saja yang berhasil digagalkan oleh Missile Technology Control Regime ini. Nantikan Bagian kedua dari artikel ber-seri iniā¦