500 Orang Melamar di Go-Jek Tiap Hari

[sucyresky]

JAKARTA - Go-Jek merupakan perusahaan fenomenal yang menyulap jasa transportasi ojek tradisional menjadi ojek online. Sejak aplikasi Go-Jek diluncurkan, perusahaan milik Nadiem Makarim ini langsung booming.
Banyak ojek dan pengemudi sepeda motor di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) antusias ingin bekerja di perusahaan tersebut. Pantauan Okezone di kantor Go-Jek di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan begitu banyak lamaran kerja menumpuk di meja reseptionis kantor Go-Jek.

"Ini lamaran kerja semuanya. Sehari yang taruh lamaran di sini kurang lebih 500-an. Yang taruh lamaran juga dari mana-mana. Kalau di sini untuk bagian kantornya, bukan driver-nya," jelas Resepsionis Go-Jek kepada Okezone di Kantor Go-Jek, Jakarta, Rabu (5/8/2015).

Namun, keberadaan Go-Jek bukan ibarat jalan bebas hambatan, berkali-kali Go-Jek mendapat pertentangan baik dengan para tukang ojek tradisional, Go-Jek maupun dari Organisasi Angkutan Darat (Organda). Organda memandang aktivitas yang dilakukan Go-Jek adalah ilegal. Pasalnya Go-Jek telah melanggar undang-undang LLAJ Nomor 22/2009 tentang Angkutan Umum Orang dan Barang.

Menurut Sekretaris Organda DKI Jonggir H Sitorus, Go-Jek pada prinsipnya tidak mempunyai izin sehingga melanggar Undang-Undang Nomor 22 tentang Transportasi. Namun, hingga saat ini Go-Jek masih terkesan enggan menanggapi seluruh fakta-fakta fenomenal tersebut.

Go-Jek memang masih menjadi polemik, kendati demikian tetap menjadi dambaan bagi masyarakat kota yang jengah terhadap kemacetan kota.

SUMBER : Okezone.com