Chairul Tanjung dan Jurus Membangun Kerajaan Bisnisnya

[sucyresky]

JAKARTA - Chairul Tanjung bisa disebut sebagai salah satu pengusaha tersukses Indonesia. Per Maret 2015, kekayaannya tercatat sebesar USD4,3 miliar, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya USD4 miliar.

Walau begitu, dalam daftar orang terkaya dunia yang dirilis Forbes pada Maret 2015, pria yang akrab disapa CT ini turun peringkat menjadi 381 dari sebelumnya rangking 375.

Kiprah CT di dunia bisnis tidak diragukan lagi. Kini perusahaan konglomerasi miliknya, CT Corp, menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.

Chairul sendiri menjadi founder sekaligus chairman di CT Corps. Dia juga menjabat sebagai presiden komisaris di sejumlah anak usahanya, yakni Bank Mega, Trans TV, Trans & dan PT Mahagaya Perdana.

Salah satu kisah ekspansi CT yang menjadi perbincangan adalah akuisisi Carrefour, peritel asal Prancis.

Awalnya, pada tahun 2010, CT Corp yang waktu itu bernama Para Group, membeli sebagian besar saham Carrefour Indonesia, yakni sejumlah 40 persen melalui Trans Corp. Memorandum of understanding (MoU) pembelian saham Carrefour ini ditandatangani pada 12 Maret 2010 di Prancis.

CT membeli 40 persen saham Carrefour dengan nilai sekitar USD300 juta, setara dengan Rp3,75 triliun (kurs Rp12.500 per USD).

Pada tahun 2012, CT Corp kembali mengakuisisi saham yang tersisa sebanyak 60 persen dengan harga pembelian USD750 juta atau Rp9,3 triliun. Jika dijumlahkan pengusaha dana untuk menguasai Carrefour Indonesia mencapai Rp13,1 triliun.

Selanjutnya, Chairul berencana menghapus jejak gerai Carrefour secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun, setelah berhasil menguasai 100 persen saham perusahaan tersebut yang juga dilakukan secara bertahap.

Lambat laun, semua gerai tersebut akan diganti dengan Transmart, tidak pakai nama Carrefour. Pergantian nama tersebut dilakukan untuk menunjukkan bahwa Carrefour merupakan gerai ritel nasional.

Selain di sektor ritel, CT juga memiliki bisnis di berbagai sektor, misalnya media, properti dan taman hiburan, gaya hidup, layanan finansial dan sumber daya alam.

Tak cuma sukses sebagai pengusaha. Saat Susilo Bambang Yudhoyono menjabat presiden, dia juga menjabat Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN). Pada 16 Mei 2014, dia juga ditunjuk SBY menjadi Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa.

SUMBER : Okezone.com