Dirut BPJS Ketenagakerjaan Beberkan Tugas Tersulitnya

[sucyresky]

BANDUNG - Mengubah mindset masyarakat terkait jaminan perlindungan sosial bukanlah hal yang mudah. Padahal, di negara-negara lain, jaminan perlindungan sosial merupakan sebuah kebutuhan khususnya bagi para pekerja.

Direktur Utama (Dirut) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya menceritakan tantangan terbesar dirinya selama bekerja di Badan tersebut. Menurutnya, butuh upaya yang luar biasa untuk mengubah pola pikir masyarakat bahwa jaminan sosial merupakan sebuah kebutuhan.

"Tentu dibutuhkan upaya yang luar biasa. Dari berbagai pihak dan sosialisasi terus menerus," kata Elvyn saat berbincang dengan Okezone di Hotel Hilton, Bandung.

Saat ini, Elvyn mengatakan, sebagian masyarakat hanya beranggapan bahwa keikutsertaan dalam BPJS Ketenagakerjaan merupakan sebuah kewajiban. Padahal, sebenarnya banyak manfaat yang diperoleh pekerja jika ikut serta dalam program tersebut.

"Sebagian masyarakat ini belum beranggapan ini kebutuhan. Masih berpikir soal ini kewajiban dalam Undang-Undang, bukan kebutuhan," kata dia.

Dia menjelaskan, akan ada empat hal yang diatur dalam BPJS Ketenagakerjaan khususnya setelah full operational pada 1 Juli kemarin. Program yang diatur tersebut yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Pensiun (JP).

"BPJS beroperasi penuh dengan empat program. Sudah ada peraturan, manfaat, intinya seluruh hal yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan diekspektasikan lebih baik," tandas dia.

SUMBER : Okezone.com