Visi Presiden Joko Widodo untuk mencapai poros maritim dunia adalah visi yang sangat relevan dengan kondisi dan sejarah Indonesia. Pasalnya, secara alamiah posisi Indonesia yang berada di persilangan dunia merupakan poros. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan RI Jenderal (Purn) Ryamizard Ryaccudu saat ditemui JMOL beberapa waktu lalu di kantornya.
Ketika Presiden Jokowi mengumumkan kabinet kerjanya, dirinya mengintruksikan kepada setiap Kementerian untuk tidak memiliki visi sendiri melainkan hanya menjalankan visi presiden, yaitu mencapai poros maritim dunia.
Dari instruksi itu, Kemhan berkewajiban mendukung visi tersebut dengan menjalankan tupoksinya.”Dari sudut pandang Kemhan tentunya kita bicara tentang pertahanan dan keamanan. Oleh karena itu, kekuatan Angkatan Laut kita harus baik untuk menjaga alur laut kita. Makannya kita membuat kapal selam baru begitu juga dengan kapal-kapal patroli agar bisa memantau terus laut kita,” pungkasnya.
Mantan KSAD era Presiden Megawati Soekarnoputri itu menjamin akan mengamankan jalur laut kita se-optimal mungkin. Dirinya pun meyakini bahwa dengan konsep ini akan mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“ketika orang melewati perairan kita harus aman. Soalnya, dari barat mau ke Tiongkok biasanya lewat Selat Malaka atau Selat Sunda, atau Tiongkok mau mendatangkan batubara dan minyak dari Timur Tengah pasti juga lewat Indonesia. Tidak mungkin memutar lewat Pasifik karena cost-nya bisa mahal,”
Menurutnya selain Tiongkok, Jepang pun juga menggantungkan perdagangannya pada Indonesia. “Begitupun dengan Jepang, yang 80 persen perdagangan lautnya pasti lewat Indonesia. Dari kondisi itu semakin nyata bahwa kita ini adalah poros maritim dunia yang akan membawa kemakmuran buat Indonesia,” pungkas pria kelahiran Palembang 65 tahun silam itu. (JMOL)