Keuntungan Hedging Saat Rupiah Melemah

[sucyresky]

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowadojo menyatakan, pentingnya menyosialisasikan penggunaan Rupiah. Terutama kepada korporasi-korporasi maupun BUMN yang mempunyai utang hedging.

"Kalau kita bisa menyosialisasikan kepada korporasi ataupun BUMN yang punya utang untuk melakukan hedging. Itu bisa membuat risk nilai tukar yang dihadapi oleh korporasi atau BUMN itu lebih terkendali," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (8/5/2015).

Namun, menurutnya, bukan hanya risiko nilai tukar saja, tetapi juga tekanan untuk membeli pada pasar tunai. "Karena kalau seandainya dia tidak melakukan hedging, kewajiban-kewajiban yang perlu dibayar itu semua diambil di pasar tunai," imbuh dia.

Sehingga, jika korporasi tersebut membuat suatu kontrak hedging, maka hal tersebut dapat direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya dengan kesepakatan nilai tukar yang telah disepakati di awal kontrak.

"Manfaat daripada lindung nilai adalah memang selain untuk menjaga neraca dan kesehatan keuangan daripada institusi, tapi secara makro kita menjaga agar jangan ada tekanan pada sistem stabilitas keuangan. Karena banyaknya permintaan tunai pada waktu yang bersamaan," jelasnya.

Selain itu, manfaat hedging juga dapat mencegah perusahaan yang mempunyai risiko nilai tukar menjadi membukukan kerugian bagi perusahaan, sehingga perusahaan-perusahaan yang merugi tersebut secara konsolidasi akan dapat membahayakan sektor perbankan. Dikarenakan, sektor perbankan yang telah memberikan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan.

"Kalau seandainya menjadi insolvent atau tidak solvent akan menyebabkan devote kepada perbankan tetapi juga bisa menyebabkan wanprestasi dari negara kalau seandainya bersamaan risiko itu kemudian mempengaruhi kepercayaan negara," pungkas Agus.

SUMBER : Okezone.com