Sekuritisasi Aset Anak Usaha PLN Rp 4 Triliun Resmi Dicatat di BEI

[je_tek]

Gedung Indonesia Power (Foto: Dok. lemtek-ui.com)

PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero) yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik, hari ini menerbitkan Efek Beragun Aset (EBA) Danareksa Indonesia Power PLN-1. EBA tersebut ditawarkan kepada investor dengan nilai maksimum sebesar Rp 4 triliun.
Direktur Utama Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani mengatakan, dana tersebut akan ditujukan untuk pengembangan program pembangkit baru yang memiliki tingkat pengembalian yang baik.
"Dana ini akan kami tujukan pengembangan program pembangkit baru yang miliki tingkat pengembalian yang baik," ujar Sripeni di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/9).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang juga memberikan sambutan dalam acara tersebut mengatakan, sekuritasisasi tersebut sudah lama dipersiapkan. Perlu keberanian dan kerelaan dari perusahaan untuk melakukan sekuritisasi.
"Dirut dari Jasamarga itu perempuan. Dirut Indo Power juga perempuan, Menteri BUMN nya juga perempuan. Jadi buat saya itu menarik. Jangan-jangan ada hubungannya, kalau laki-laki itu cenderung enggak ingin berbagi. Itu istilahnya Chairil Anwar. Jadi, perlu memang keberanian kerelaan untuk bayangkan ada aset sudah hasilkan tiap bulan, banyak. Kemudian disekuritisasi," kata Darmin.
"Itu berbagi dengan pihak lain, bukan kepemilikan tapi uangnya. Dapat uang unblock di awal, sehingga bisa bangun pembangkit lagi. Jadi kami ucapkan selamat kepada Menteri BUMN, PT Indonesia Power atas keberhasilan ini," tambahnya.


Pencatatan perdana EBA. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)

Dalam pencatatan perdana tersebut juga dihadiri oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur PLN Sofyan Basir, dan pejabat lainnya.
Saat ini, Indonesia Power mengelola 14.578 MW pembangkit yang tersebar mulai dari Sumatera sampai dengan di Papua, di mana tahun 2016 perseroan berhasil berkontribusi terhadap produksi listrik nasional sebesar lebih kurang 29%.
Untuk melakukan pengelolaan bisnis dan sistem pembangkitan, perseroan telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Terintegrasi dalam kerangka PAS99 yang meliputi ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 28000, SMK3, SMP, ISO 55001, ISO 50001, ISO 26000, ISO 31001, dan Baldrige Criteria
Dipandang dari sisi investor, investasi pada EBA akan memberikan return yang kompetitif dengan cash flow yang dapat diestimasikan. Sehingga menjadi alternatif investasi pada instrumen keuangan serta kebutuhan pengembalian pokok yang cepat terutama dengan struktur amortisasi pokok.
Untuk negara, sekuritisasi ini dapat menjadi alternatif pendanaan di sektor infrastruktur. Investor yang berminat dapat menghubungi Agen Penjual EBA yang ditunjuk, yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

https://kumparan.com/dewi-rachmat-k/...dicatat-di-bei