Kurangi Impor Garam, Jokowi Revitalisasi Tambak

[sucyresky]

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan melanjutkan dan menambahkan program revitalisasi tambak garam. Hal ini sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo yang berkeinginan untuk tidak melakukan impor pangan dalam waktu ke depan.

“Salah satu program pemerintah Jokowi-JK. Dalam sidang kabinet dibicarakan bahwa pemerintah ingin menghentikan impor bekas, kedelai jagung dan garam dalam tiga tahun ke depan” kata Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono dilansir dari laman Kementerian PU-Pera, Sabtu (1/11/2014).

Basuki mengunjungi kawasan revitalisasi garam yang merupakan percontohan kerja sama PU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang luasnya mencapai 1.000 hektare (ha).

“Pekerjaannya ini 1.000 ha, dengan nilai Rp170 miliar, dilaksanakan dari 2012-2014. Di antaranya adalah membangun saluran air sepanjang 30 km, breakwater untuk menahan abrasi laut sepanjang 4 km dan termasuk jalan produksi sepanjang 8 km,” tambah Basuki.

Basuki menambahkan, dengan adanya program revitalisasi tambak di daerah tersebut telah meningkat dari 60 ton per ha menjadi 90-100 ton per hektar.

Di sektor pangan jagung, Jokowi-JK ingin mengatasi impor yang sangat besar yaitu mencapai 3,2 juta ton pada 2013. Jokowi-JK menawarkan solusi intensifikasi pertanian jagung dari 4,8 ton per ha menjadi 5,6 ton per ha. Selain itu, pengembangan bank benih milik rakyat tani untuk daulat benih, dan pengembangan pupuk organik untuk daulat pupuk.

SUMBER : Okezone.com