forumku.com logo Forumku Borobudur Budaya Indonesia
forumku  

Go Back   forumku > >
Register Register
Notices

Forumku the Lounge Welcome to Forumku the Lounge. Berita, Informasi Santai, Unik, Menarik, Menyenangkan, Memotivasi, Membanggakan. DAN POSITIF !!!

Post New Thread  Reply
 
Thread Tools Search this Thread Display Modes
Old 12th October 2012, 12:52 PM   #1
[M]
newbie
 
andi.teguh's Avatar
 
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
Default 10 Tokoh Teladan Dalam Dunia Remaja

1. Ir. Soekarno


Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..

Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.

Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.

Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”.

2. Moh. Hatta


Mohammad Hatta, biasa dikenal dengan nama Bung Hatta, lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.

Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta.

Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.

Pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).
Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul “Lampau dan Datang”.

Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul “Menuju Negara Hukum”.

Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus.

Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara.

Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.
andi.teguh is offline   Reply With Quote
Sponsored Links
Old 12th October 2012, 12:53 PM   #2
andi.teguh
[M]
newbie
 
andi.teguh's Avatar
 
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
Default 10 Tokoh Teladan Dalam Dunia Remaja

3. B.J habibie


Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara orang Jawa [ibunya] dengan orang Makasar/Pare-Pare [ayahnya].

Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.

Berbeda dengan rata-rata mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di luar negeri, kuliah Habibie (terutama S-1 dan S-2) dibiayai langsung oleh Ibunya yang melakukan usaha catering dan indekost di Bandung setelah ditinggal pergi suaminya (ayah Habibie). Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau diploma teknik (catatan : diploma teknik di Jerman umumnya disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lain) dengan predikat summa cum laude.

Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude.Habibie : Bapak Teknologi Indonesia

Pemikiran-pemikiran Habibie yang “high-tech” mendapat “hati” pak Harto. Bisa dikatakan bahwa Soeharto mengagumi pemikiran Habibie, sehingga pemikirannya dengan mudah disetujui pak Harto. Pak Harto pun setuju menganggarkan “dana ekstra” untuk mengembangkan ide Habibie. Kemudahan akses serta kedekatan Soeharto-Habibie dianggap oleh berbagai pihak sebagai bentuk kolusi Habibie-Soeharto. Apalagi, beberapa pihak tidak setuju dengan pola pikir Habibie mengingat pemerintah Soeharto mau menghabiskan dana yang besar untuk pengembangan industri-industri teknologi tinggi seperti saran Habibie.

Tanggal 26 April 1976, Habibie mendirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara (catatan : Nurtanio meruapakan Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia). Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985, kemudian direkstrurisasi, menjadi Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Agustuts 2000. Perlakuan istimewapun dialami oleh industri strategis lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD.

Sejak pendirian industri-industri statregis negara, tiap tahun pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang relatif besar untuk mengembangkan industri teknologi tinggi. Dan anggaran dengan angka yang sangat besar dikeluarkan sejak 1989 dimana Habibie memimpin industri-industri strategis. Namun, Habibie memiliki alasan logis yakni untuk memulai industri berteknologi tinggi, tentu membutuhkan investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin dirasakan langsung. Tanam pohon durian saja butuh 10 tahun untuk memanen, apalagi industri teknologi tinggi. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis ala Habibie masih belum menunjukan hasil dan akibatnya negara terus membiayai biaya operasi industri-industri strategis yang cukup besar.

Industri-industri strategis ala Habibie (IPTN, Pindad, PAL) pada akhirnya memberikan hasil seperti pesawat terbang, helikopter, senjata, kemampuan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber, water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer.

Untuk skala internasional, BJ Habibie terlibat dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F 28, Transall C-130 (militer transport), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-300, pesawat transport DO-31 (pesawat dangn teknologi mendarat dan lepas landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly-by-wire). Selain itu, Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function, beberapa peluru kendali dan satelit.


Karena pola pikirnya tersebut, maka saya menganggap beliau sebagai bapak teknologi Indonesia, terlepaskan seberapa besar kesuksesan industri strategis ala Habibie. Karena kita tahu bahwa pada tahun 1992, IMF menginstruksikan kepada Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada IPTN, sehingga pada saat itu IPTN mulai memasuki kondisi kritis. Hal ini dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri (catatan : tahun 1970-an Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 pemakaian satelit), pesawat sendiri, serta peralatan militer sendiri. Hal ini didukung dengan 40 0rang tenaga ahli Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi tinggi di Indonesia. Jika hal ini terwujud, maka ini akan mengancam industri teknologi Amerika (mengurangi pangsa pasar) sekaligus kekhawatiran kemampuan teknologi tinggi dan militer Indonesia.

4. Ki Hajar Dewantoro, pendiri taman siswa



Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 dan meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun.Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Departemen Pendidikan Nasional. Semboyan tersebut sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. ("di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, dari belakang mendukung"). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia, terlebih di sekolah-sekolah Perguruan Tamansiswa.

Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan nasional Indonesia, aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia mendirikan Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Ki hajar Dewantara adalah tokoh yang punya dedikasi tinggi yang suka membawa spirit kerakyatan. Dia tidak mau menjaga jarak dengan rakyat kecil, meski dia sendiri adalah keturuan dari kaum bangsawan. Bahkan untuk menghilangkan sekat pergaulannya, dia menanggalkan nama ningratnya, Raden mas Suwardi Suryaningrat.
andi.teguh is offline   Reply With Quote
Old 12th October 2012, 12:54 PM   #3
andi.teguh
[M]
newbie
 
andi.teguh's Avatar
 
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
Default 10 Tokoh Teladan Dalam Dunia Remaja

5. R.A Kartini


Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).

Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.

6. Pangeran Diponegoro, pahlawan legendaris Indonesia



Pangeran Diponegoro memiliki nama kecil “Raden Mas Ontowiryo”. Beliau lahir Tanggal 11 November 1785 dan Wafat pada tanggal 8 Januari 1855 Di pengasingan Benteng Rotterdam (Makassar)
Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional,pejuang kemerdekaan, juga seorang tokoh agama Islam terkemuka di Pulau Jawa. Nama besarnya hingga kini masih melekat sebagai nama Universitas negeri di Semarang (Universitas Diponegoro) dan jalan-jalan protokol di berbagai kota besar Indonesia. Perjuangan beliau populer dengan sebutan Perang Diponegoro atau perang Jawa yang berlangsung antara tahun 1825 sampai 1830. Perang Diponegoro adalah perlewanan terbesar di Pulau Jawa semasa kolonial Belanda. Perang Jawa sangat menguras keuangan dan energi kolonial Belanda. Kerugian di pihak Belanda mencapai 15.000 tentara dan biaya perang mencapai 50.000 gulden, sementara dipihak rakyat korban meninggal mencapai 200.000.
Pangeran Diponegoro di kenal memiliki kepribadian yang tegas dan amat taat beribadah. Beliau lebih memilih menekuni kehidupan beragama daripada menjadi raja. Minat inilah yang menyebabkan beliau memutuskan menetap di Desa Tegal Rejo (Sekarang wilayah Purworejo Jawa Tengah), tempat para leluhurnya. Beliau menolak permintaan Sultan untuk menjadi raja karena menyadari bahwa beliau putra dari seorang selir. Sejak Muda dalam jiwa Pangeran Diponegoro telah tertanam kebencian terhadap Pemerintah Kolonial Belanda yang telah mencampuri urusan Keraton Yogyakarta dan melakukan penindasan terhadap rakyat dengan membebani rakyat pajak yang terlalu besar. Ketegasan jiwanya menyebabkan ia berseberangan pendapat dengan kesultanan Yogyakarta semasa dipimpin Sultan Hamangkubuono V tahun 1822. Saat itu Kesultanan Yogyakarta dipimpin raja yang baru berusia 3 tahun sehingga kepemimpinan diserahkan kepada patih Danurejo bersama Residen Belanda. Akibatnya Kesultanan Yogyakarta tunduk di bawah pengaruh Belanda.
andi.teguh is offline   Reply With Quote
Old 12th October 2012, 12:55 PM   #4
andi.teguh
[M]
newbie
 
andi.teguh's Avatar
 
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
Default 10 Tokoh Teladan Dalam Dunia Remaja


7. Soetomo, pendiri budi utomo



Dr Soetomo, sang pelopor pergerakan nasional Indonesia, tokoh pejuang kemerdekaan sekaligus inspirator perjuangan melalui lobi-lobi internasional dan jalur politik. Beliau lahir di Nganjuk Jawa timur tanggal 20 Juli 1888 dan wafat di Surabaya 30 Mei 1938. Domakamkan di Surabaya. Pemerintah mengapresiasi Jasa besarnya dalam perjuangan Indonesia Merdeka dengan gelar pahlawan kemerdekaan nasional berdasarkan SK presiden RI No 657/1961.
Dr Soetomo terlahir dengan nama Soebroto. Sewaktu masih menjadi mahasiswa STOVIA, beliau sering bertukar pikiran dengan rekan-rekan sesama pelajar sehingga atas dorongan dr Wahidin, ia bersama rekan-rekan mendirikan organisasi Boedi Utomo yang menjadi organisasi modern pertama di Indonesia. Boedi Utomo bertujuan memajukan kebudayaan dan bersifat sosial. Setelah lulus pada tahun 1911, ia bekerja sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1917, Soetomo menikah dengan seorang perawat Belanda. Pada tahun 1919 sampai 1923, Soetomo melanjutkan studi kedokteran di Belanda.

Boedi Utomo kemudian ikut terjun dalam dunia politik tahun 1929 dengan bergabung dalam Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Sebelumnya tahun 1924 Soetomo juga mendirikan Indonesiche Studie Club (ISC) yang kemudian berubah menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tahun 1935 PBI digabungkan dengan Boedi Utomo menjadi Partai Indonesia Raya (Parindra) yang tujuan utamanya memperjuangan Kemerdekaan Indonesia. Selain berbagai organisasi tersebut, Soetomo juga membentuk organisasi kewanitaan yang diberi nama Putri Mardika dan menerbitkan surat kabar Darmo Kondo.

8. Adam Malik



Adam Malik Batubara lahir pada tanggal 22 Juli 1917 di Pematangsiantar, Sumatera Utara dan Wafat di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984.
Adam Malik adalah salah satu tokoh politik, birokrasi, jurnalisme, diplomat, dan pergerakan nasional Indonesia. Beliau adalah pendiri kantor berita antara bersama Albert Manumpak, Sipahoetar, Pandoe Kartawigoena, dan Mr. Soemanang berkantor di JI. Pinangsia 38 Jakarta Kota yang dikemudian hari dijadikan kantor berita nasional. Jabatan birokrasi yang pernah disandangnya antara lain menteri luar negeri dan wakil presiden Indonesia. Ia juga di kenal sebagai salah satu tokoh pemrakarsa ASEAN yang hingga kini masih eksis dengan kantor pusatnya di Jakarta.
Beliau pernah menjadi anggota Pimpinan Gerakan Pemuda untuk persiapan Kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Beliau juga aktif bergerilya dalam gerakan pemuda semasa pendudukan Jepang. Pada saat menjelang proklamasi beliau terlibat dalam peristiwa rengasdengklok menjelang proklamasi kemerdekaan Sukarni, Chaerul Saleh.
Kontribusinya dalam dunia internasioanal diantaranya menjadi duta besar luar biasa untuk negara Uni Sovyet dan negara Polandia. Tahun 1962 menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia untuk perundingan Indonesia dengan Belanda dalam pembebasan Irian Barat di Washington D.C, Amerika Serikat. Tahun 1964 menjadi Ketua Delegasi Indonesia untuk Komisi Perdagangan dan Pembangunan di PBB. Di tahun 1971, memimpin sidang umum PBB ke-26 sebagai Ketua Sidang. Memelopori terbentuknya ASEAN tahun 1967

9. Sultan hamengku buwono IX




Tidak bisa dipungkiri, saat ini Indonesia sedang berada dalam masa krisis, segala macam jenis krisis saat ini sedang melanda Indonesia, krisis politik, krisis ekonomi, krisis pangan, krisis kepemimpinan, sampai krisis pemuda,identitas, dan nasionalisme pun melanda Bumi Pertiwi. Ada satu alasan mengapa tiga krisis terakhir, yaitu krisis pemuda, identitas, dan nasionalisme saya tulis menjadi satu klausa, tidak terpisah, karena tiga hal ini sebenarnya sangat berhubungan erat dan pasti jika dalam sebuah Negara terkena salah satu dari tiga krisis ini, akan sangat mungkin dalam waktu dekat dua krisis lainnya akan segera melanda, efek domino berlaku dalam hal ini.

Semuanya bermula dari pemuda khususnya mahasiswa, yah menurut saya pemuda Indonesia saat ini terlalu banyak menuntut, semua mengharapkan Negara memberikan sesuatu pada mereka, bukan mereka yang memberikan sesuatu pada Negara. Pemerintah bertindak A, mereka meminta B, pemerintah bertindak B, mereka meminta C, parahnya lagi protes dilakukan dengan cara-cara yang tidak ‘intelek’, tidak mencerminkan kalau mereka termasuk golongan terpelajar berpendidikan, merusak, membakar, bahkan menyakiti pun mereka lakukan agar tuntutan mereka dipenuhi. Memang pemuda harus kritis, pemuda memang harus perfeksionis, tapi harus begitukah caranya? Tidak adakah cara lain yang lebih baik dan lebih memberikan hasil? Kenapa mereka tidak melanjutkan studi mereka saja dengan benar kemudian kelak saat mereka sudah cukup mempunyai kemampuan mereka sendiri yang akan mengubah nasib Negara ini? Yah, selalu banyak peertanyaan yang terlontar jika melihat ulah pemuda khususnya mahasiswa akhir-akhir ini.

Krisis selanjutnya merupakan efek domino dari krisis pemuda, yakni krisis identitas dan Nasionalisme. Sifat banyak menuntut dari pemuda Indonesia itu menghasilkan sifat mencintai segala yang berasal dari luar, sifat meremehkan segala yang ada dari dalam negeri. Sekarang kalau kita berani berkaca, coba tanyakan cerita pewayangan pada pemuda-pemuda Indonesia, berapa banyak dari mereka yang tahu? Kemudian coba tanyakan mengenai komik-komik jepang seperti Naruto atau sejenisnya, berapa banyak dari mereka yang tahu? Atau coba saja tanyakan mengenai sejarah bangsa Indonesia, berapa banyak dari mereka yang tahu dengan pasti? Cukup dengan pertanyaan sederhana tersebut kita bisa tahu seberapa mengerti para pemuda kita tentang identitas mereka sendiri. Yah, pemuda Indonesia saat ini sepeerti kehilangan identitas, seakan tidak ada usaha untuk memperbaiki apa yang kurang dari Indonesia, jangankan memperbaiki, sifat menghargai negeri sendiri pun saat ini sudah sulit ditemui. Jelas dan pasti, dari beberapa penjabaran di atas kita bisa mengetahui apakah pemuda Indonesia saat ini mempunyai jiwa nasionalisme atau tidak.

Sifat-sifat yang ditunjukkan pemuda Indonesia saat ini tentu amat jauh bertolak belakang dengan sifat yang ditunjukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono pada jamannya, bagaimana mungkin ia rela berkorban susah payah demi kemerdekaan Indonesia, padahal saat itu kerajaan yang dipimpinnya sudah berdiri tegak dan tidak ada hubungannya dengan bangsa Indonesia, merdeka atau tidaknya Indonesia, Kerajaan yang dipimpin Sri Sultan Hamengku Buwono IX tetap tidak terpengaruh, mereka sudah merdeka dan bisa mengurus nasibnya sendiri. Kemudian saat Indonesia telah merdeka dengan ikhlas Beliau menempatkan kerajaan yang dipimpinnya di bawah bendera merah putih, dan bangga menyebut dirinya sebagai bagian dari Negara Indonesia. Bukankah ini sebuah pengorbanan yang sangat besar, bukankah ini menunjukkan bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono IX rela memberikan apapun demi Indonesia, hal yang jarang kita temui pada diri pemuda Indonesia saat ini. Yah, mungkin para pemuda Indonesia perlu membuka lagi buku sejarah mereka dan meneladani tokoh yang satu ini.


10. Jendral Soedirman, Panglima tentara pertama


Siapa Yang tidak Kenal Sosok Jendral Sudirman Pahlawan Besar Indoinesia. Beliau dikenal Sebagai Sosok yang Pemberani , Pandai Dalam hal strategi perang dan Semangat juangnya yang begitu tinggi. Jasa beliau amatlah besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Maka Layaklah Jendral Sudirman sebagai Jendral Besar Yang tidak tertandingi.

sumber
andi.teguh is offline   Reply With Quote
Old 12th October 2012, 12:56 PM   #5
andi.teguh
[M]
newbie
 
andi.teguh's Avatar
 
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
Default 10 Tokoh Teladan Dalam Dunia Remaja

update sosok jenderal soedirman PART I

Jendral Besar Soedirman (Ejaan Soewandi: Sudirman) (lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916. enderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia berlatarbelakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan


Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.

Sudirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Hal ini boleh dilihat ketika Agresi Militer II Belanda. Ia yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun bergerilya walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebutkan merupakan salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini.

Sudirman yang dilahirkan di Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916, ini memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tapi tidak sampai tamat. Sudirman muda yang terkenal disiplin dan giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan ini kemudian menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Kedisiplinan, jiwa pendidik dan kepanduan itulah kemudian bekal pribadinya hingga bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan Perang.

Sementara pendidikan militer diawalinya dengan mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Setelah selesai pendidikan, ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Ketika itu, pria yang memiliki sikap tegas ini sering memprotes tindakan tentara Jepang yang berbuat sewenang-wenang dan bertindak kasar terhadap anak buahnya. Karena sikap tegasnya itu, suatu kali dirinya hampir saja dibunuh oleh tentara Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, dalam suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Itulah jasa pertamanya sebagai tentara pasca kemerdekaan Indonesia. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945, ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1945, pangkat Jenderal diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya.

Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.



Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi.

Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan. Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin tentara.

Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.

Sudirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun.

Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar ini meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

Berikut Ini Data Lengkap Tengtang Jendral Besar Soedirman
Nama:
Jenderal Sudirman
Lahir:
Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916
Meninggal:
Magelang, 29 Januari 1950

Agama:
Islam
Pendidikan Fomal:
- Sekolah Taman Siswa
- HIK Muhammadiyah, Solo (tidak tamat)
Pendidikan Tentara:
Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor
Pengalaman Pekerjaan:
Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
Pengalaman Organisasi:
Kepanduan Hizbul Wathan
Jabatan di Militer:
- Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal
- Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
- Komandan Batalyon di Kroya
Tanda Penghormatan:
Pahlawan Pembela Kemerdekaan
Meniggal:
Magelang, 29 Januari 1950
Dimakamkan:
Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta

sumber

Last edited by andi.teguh; 12th October 2012 at 01:02 PM..
andi.teguh is offline   Reply With Quote
Old 12th October 2012, 01:04 PM   #6
andi.teguh
[M]
newbie
 
andi.teguh's Avatar
 
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
Default 10 Tokoh Teladan Dalam Dunia Remaja

UPDATE SOSOK JENDERAL SOEDIRMAM


Mengingat Ustadz Jenderal Sudirman, yang ditakuti para Jendral salibis sekutu

Mengenang namamu, Ustadz Jendral Soedirman

Maka negeri ini tak pantas mengkhianatimu

Demi gema takbir yang kau kumandangkan setiap perang

Demi ayat-ayat jihad yang kau bacakan untuk pasukanmu

Demi ikatan ukhuwah yang kau jalin dengan para santri di pesantren

Dan demi darah yang kau teteskan untuk kemuliaan dien di negeri ini

Maka negeri ini tak pantas mengkhianatimu






Siapa tak kenal Jenderal Sudirman? Inilah satu-satunya jenderal yang hanya bisa menyaingi kepopuleran 7 jenderal korban keganasan PKI yang ada di buku sejarah.



Di Bodas Karangjati, Purbalingga, bayi Sudirman pertama kalinya menangis tepatnya tanggal 24 Januari 1916. Dari sejak kecil, Sudirman sudah dikenal punya jiwa sosial yang tinggi. Semasa mudanya Sudirman aktif dalam organisasi pramuka dan terkenal sangat disiplin—satu sifat yang kelak akan menjadikannya sebagai seorang jenderal besar.

Sudirman termasuk beruntung. Pasalnya untuk zaman itu, tak banyak yang bisa bersekolah sampai tuntas. Pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Guru Muhammadiyah di Solo, tapi tak sampai tamat. Tapi beliau tetep menjadi guru di Muhammadiyah Cilacap.



Di masa pendudukan Jepang, Sudirman sangat memperhatikan masalah sosial. Salah satu buktinya adalah ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Pada zaman itu, tidak banyak yang mengerti tentang pentingnya koperasi. Selain itu, beliau juga menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Keresidenan Banyumas. Suatu posisi yang memungkinkannya untuk selalu bisa memberi lebih buat rakyat.

Karir militer Sudirman tergolong cepat. Pada masa itu pula Sudirman mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Kemudian ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Jasa pertama Sudirman setelah kemerdekaan ialah merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas.



Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia diangkat menjadi Panglima Divisi V / Banyumas dengan pangkat kolonel. Bulan Desember 1945 ia memimpin pasukan TKR dalam pertempuran melawan Inggris di Ambarawa. Tanggal 12 Desember dilancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Akhirnya pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.



Dalam Konferensi TKR tanggal 12 Nopember 1945 Sudirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR. Lalu tanggal 18 Desember 1945 ia dilantik oleh Presiden dengan pangkat Jenderal. Sejak itu TKR tumbuh menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).



Jenderal Ustadz, Ustadz Jenderal

Ada yang sering lupa diceritakan ama buku-buku sejarah, jika beliau ini sangat dekat dengan Islam. Padahal, ketika itu, hampir semua orang tahu kalo Pak Dirman orang yang shaleh dan taat beragama. Hingga oleh para anak buahnya biasa disapa Kajine, istilah Jawa untuk panggilan Pak Haji. Padahal beliau belum pernah ke Mekkah. Dalam perjalanan gerilya, setiap mampir di pedesaan atau kampung, Pak Dirman selalu menyelenggarakan pengajian. Tiap malam, walau ia tengah menderita penyakit paru-paru yang kronis, Pak Dirman selalu menunaikan solat tahajud. Pak Dirman dulunya berasal dari keluarga santri.



Dalam rangka mengobarkan semangat jihad di kalangan tentara dan masyarakat, Pak Dirman erat menjalin hubungan kerja sama dengan pesantren-pesantren. Sebagai contoh, pada waktu pertempuran di Magelang, kemudian di Ambarawa, Pak Dirman sering ada di Payaman (sebelah utara Magelang) dan bekerja sama dengan pondok pesantren yang dipimpin Kyai Siraj. Pondok Pesantren ini banyak menggiring santrinya untuk berjihad dalam pertempuran Ambarawa.



Bukti lain Jenderal Dirman dekat dengan perjuangan Islam adalah pada pertengahan tahun 1946, beliau mengunjungi laskar Hisbullah-Sabilillah Surakarta yang sedang mempersiapkan kembali maju ke medan perang di Alas Tuo dan Bugen. Waktu itu diadakan pertemuan di rumah Kyai H. Adnan di Tegalsari, Surakarta. Kedatangan sang jeneral besar kontan makin menambah semangat juang anggota Hisbullah-Sabilillah yang tengah bersiap berangkat ke medan perang. Jenderal Besar Soedirman mengawali kata sambutannya dengan melantunkan ayat-ayat al-Qur’an surah Ash-Shaf ayat 10-12 yang kemudian diterjemahkannya sendiri: “Hai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang akan menyelematkanmu dari siksa yang pedih. Yaitu, kamu yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta berjuang di jalan Allah dengan harta dan jiwamu…”



Sewaktu Belanda melancarkan Agresi Militer II, Jendral Sudirman sedang sakit, tetapi ia menapik saran Presiden untuk tetap tinggal di dalam kota. Kurang lebih tujuh bulan ia mempimpin perang gerilya di hutan-hutan dan gunung-gunung. Banyak penderitaan yang dialaminya terutama penyakitnya sering kambuh dan tak tersedianya obat-obatan. Betapa lengkapnya perjuangan dan pengorbanan beliau.



Pulang dari medan gerilya, karena masih sakit, ia tak dapat memimpin Angkatan Perang secara langsung, tetapi buah pemikirannya selalu dibutuhkan oleh Pemerintah. Pengalima Besar Jenderal Sudirman meninggal dunia di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950 dan dimakamkan di Taman Pahlawan Semaki, Yogyakarta.



Pak Dirman juga selalu menanamkan kepada tiap anak buahnya sikap hidup “Hidup mulia atau mati syahid” (“Isy Kariimah Aumut Syahidan”) dalam setiap pidatonya. Ayat-ayat Qur’an idolanya adalah ayat-ayat Qur’an yang banyak mengandung kata “Jihad” seperti surah Ash-Shaff ayat 10 dan 11 serta surah al-Baqarah ayat 154. Jenderal Sudirman juga sering meneriakkan takbir “Allahu Akbar!” saat memimpin peperangan.



elama ini yang kita kenal hanya JENDRAL SOEDIRMAN saja, sementara sebagai USTADZ SOEDIRMAN dilupakan, ataukah malah mungkin sengaja dihilangkan?

Kita diajarkan di sekolah bahwa Jendral Soedirman berperang dengan TAKTIK GERILYA, tapi mengapa seruan JIHAD FI SABILILLAH JENDRAL SOEDIRMAN tak pernah kita dengarkan?



Panglima Besar Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh penting yang pernah dimiliki negeri ini. Dia pejuang dan pemimpin teladan bangsa.

Pribadinya teguh pada prinsip, keyakinan dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa di atas kepentingan pribadinya.



Sudirman lahir dari keluarga petani kecil, di desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Januari 1916. Ayahnya seorang mandor tebut pada pabrik gula di Purwokerto. Sejak bayi Soedirman diangkat anak oleh asisten wedana (camat) di Rembang, R. Tjokrosunaryo.

Sebelum memasuki dunia kemiliteran, Sudirman berlatar belakang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan aktif kepanduan Hizbul Wathan.



Panglima Besar Jendral Soedirman, Pejuang kemerdekaan yang mengobarkan semangat jihad, perlawanan terhadap kezaliman, membekali dirinya dengan pemahaman dan pengetahuan agama yang dalam, sebelum terjun dalam dunia militer untuk seterusnya aktif dalam aksi-aksi perlawanan dalam mempertahankan kemerdekaan negeri. Mengawali karir militernya sebagai seorang dai muda yang giat berdakwah di era 1936-1942 di daerah Cilacap dan Banyumas. Hingga pada masa itu Soedirman adalah dai masyhur yang dicintai masyarakat.





Kisah Perjalanan Hidup



Dikisahkan, sekitar 50 km dari Kota Purbalingga, ada seorang ulama bernama Kyai Haji Busyro Syuhada. Sang ulama memiliki sebuah pesantren di desa Binorong, Banjarnegara. Selain dikenal sebagai ulama, Kyai Busyro juga seorang pendekar pencak silat (ketika itu istilahnya pencak ragawi dan batin).



Sebagaimana umumnya pesantren, para santri diajarkan ilmu agama dan beladiri pencak. Pencak silatnya dikenal dengan nama Aliran Banjaran yang intinya memadukan ilmu batin dan ilmu dhohir. Dikemudian hari pencak silat yang dirintis Kyai Busyro Syuhada menjadi cikal bakal perguruan silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah



Suatu hari, Sudirman berkunjung ke pesantren Kyai Busyro di Banjarnegara. Dia bermaksud silaturrahmi. Saat itu Sudirman masih menjalankan pekerjaan sebagai guru di Cilacap. Pada pertemuan itu, tiba-tiba saja Kyai Busyro menangkap suatu firasat saat berhadapan dengan Sudirman.
andi.teguh is offline   Reply With Quote
Old 12th October 2012, 01:05 PM   #7
andi.teguh
[M]
newbie
 
andi.teguh's Avatar
 
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
Default 10 Tokoh Teladan Dalam Dunia Remaja

UPDATE SOSOK JENDERAL SOEDIRMAN LANJUTAN

Kyai Busyro menyarankan agar Sudirman tinggal sementara waktu di pesantren. Dia ingin agar Sudirman mau menjadi muridnya. Kyai Busyro tidak menjelaskan alasan sesungguhnya.

Tentu saja Sudirman terkejut mendengar saran Kyai Busyro Syuhada. Tetapi dia menyambut dengan antusias. Bagaimanapun juga, saran dan nasehat seorang ulama tentu baik dan pasti ada alasan-alasan khusus yang tidak dapat diungkapkan.



Selanjutnya Sudirman nyantri di pesantren asuhan Kyai Busyro Syuhada.

Saat itu usia Sudirman sekitar 25 tahun. Selama menjadi santri, Sudirman diperlakukan khusus oleh Kyai Busyro. Bahkan terkesan diistimewakan.

Sangat meneladani kehidupan Rasulullah, yang mengajarkan kesederhaan dan kebersahajaan. Sehingga perlakuan khusus dari jamaah pengajian yang rutin diikutinya, dianggap terlalu berlebihan dan ditolaknya dengan halus. Namun nampaknya pak Kiai sangat ingin memberikan yang terbaik untuk Sudirman. Semua keperluan Sudirman menyangkut urusan apa saja, termasuk urusan makan dan minum selalu disiapkan.

Kyai Busyro sengaja menyediakan seorang pelayan khusus untuk murid spesialnya itu. Pelayan itu masih keponakan Kyai Busyro sendiri yang bernama Amrullah. Saat itu usia Amrullah lebih muda 5 tahun dibandingkan Sudirman.



Namun demikian, Sudirman diharuskan berpuasa dan saat tengah malam melakukan shalat sunnah secara rutin,meskipun dalam keadaan berpuasa, Sudirman diperintahkan melakukan pekerjaan keras memotong beberapa pohon yang ada di dekat pesantren. Batang-batang pohon itu kemudian diseretnya. Lalu dimasukkan ke dalam kolam atau empang. Pekerjaan itu dilakukan sendirian tanpa dibantu siapapun. Setelah matahari terbenam, batang pohon itu harus dikeluarkan lagi dari kolam.Saat Sudirman berbuka puasa dan sahur, Amrullah lah yang bertugas menyediakan makanan dan minuman.



Di samping itu, Kyai Busyro juga memberi amalan zikir atau hizib khusus kepada Sudirman untuk dibaca setiap harinya. Secara hampir bersamaan, hizib ini juga diamalkan Amrullah (kelak Amrullah menjadi ulama di Wonosobo, Jawa Tengah).



Pada tahun 1942, Kyai Busyro meninggal dunia. Melihat kenyataan itu, Sudirman memutuskan kembali ke kampung halamannya di Purbalingga. Namun tidak berapa lama kemudian balatentara Jepang mulai menjajah Indonesia.



Kemudian dia mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Setelah selesai pendidikan, ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Ketika itu, pria yang memiliki sikap tegas ini sering memprotes tindakan tentara Jepang yang berbuat sewenang-wenang dan bertindak kasar terhadap anak buahnya. Karena sikap tegasnya itu, suatu kali dirinya hampir saja dibunuh oleh tentara Jepang.



Sudirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi,



Setelah Indonesia merdeka, dalam suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Itulah jasa pertamanya sebagai tentara pasca kemerdekaan Indonesia.



Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945, ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.



Seorang jenderal yang shalih, senantiasa memanfaatkan momentum perjuangan dalam rangka menegakkan kemerdekaan sebagai bagian dari wujud pelaksanaan jihad fi sabilillah. Dan ini ia tanamkan kepada para anak buahnya, bahwa mereka yang gugur dalam perang ini tidaklah mati sia-sia, melainkan gugur sebagai syuhada.



'Jangan kamu kira bahwa orang2 yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rizki.' [Qs.3 Ali Imran:169]



Untuk menyebarluaskan semangat perjuangan jihad tersebut, baik di kalangan tentara atau pun seluruh rakyat Indonesia, Jenderal besar ini menyebarkan pamflet atau selebaran yang berisikan seruan kepada seluruh rakyat dan tentara untuk terus berjuang melawan Belanda dengan mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad SAW:



“Insjafilah! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnja) beloem pernah toeroet berperang (membela keadilan) bahkan hatinya berhasrat perang poen tidak, maka matilah ia diatas tjabang kemoenafekan.”



Selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1945, pangkat Jenderal diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya.



Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.



Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi.
andi.teguh is offline   Reply With Quote
Old 12th October 2012, 01:06 PM   #8
andi.teguh
[M]
newbie
 
andi.teguh's Avatar
 
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
Default

UPDATE LANJUTAN SOSOK JENDERAL SOEDIRMAN

Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan. Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin tentara.



Terkenal dengan Tandu-nya.



Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya.

Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.



Semua para prajuritnya selalu mengenang Jendral Soedirman sebagai :

Sosok eorang jenderal yang shalih, senantiasa memanfaatkan momentum perjuangan dalam rangka menegakkan kemerdekaan sebagai bagian dari wujud pelaksanaan jihad fi sabilillah. Dan bosan-bosan ini ia tanamkan kepada para anak buahnya, bahwa mereka yang gugur dalam perang ini tidaklah mati sia-sia, melainkan gugur sebagai syuhada.



Untuk menyebarluaskan semangat perjuangan jihad tersebut, baik di kalangan tentara atau pun seluruh rakyat Indonesia, Jenderal besar ini menyebarkan pamflet atau selebaran yang berisikan seruan kepada seluruh rakyat dan tentara untuk terus berjuang melawan Belanda dengan mengutip salah satu hadits Nabi. “Insjafilah! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnja) beloem pernah toeroet berperang (membela keadilan) bahkan hatinya berhasrat perang poen tidak, maka matilah ia diatas tjabang kemoenafekan.”



Pejuang sejati tidak boleh takut mati.



Perang gerilya yang dilakukan, tak luput dari mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Sewaktu berada di desa Karangnongko, setelah sebelumnya menetap di desa Sukarame, Panglima Besar Soedirman yang memiliki naluri seorang pejuang, menganggap desa tersebut tidak aman bagi keselamatan pasukannya. Maka beliau pun mengambil keputusan untuk meninggalkan desa dengan taktik penyamaran, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah besarta para sahabatnya saat akan berhijrah.



Setelah shalat subuh, Pak Dirman yang memiliki nama samaran Pak De dengan beberapa pengawal pergi menuju hutan. Mantel yang biasa dipakai olehnya ditinggal dalam rumah di desa itu, termasuk beberapa anggota rombongan yang terdiri dari Suparjo Rustam dan Heru Kesser. Pagi harinya Heru Kesser segera mengenakan mantel tersebut dan bersama Suparjo Rustam berjalan menuju arah selatan, sampai pada sebuah rumah barulah mantel tersebut dilepas dan mereka berdua bersama beberapa orang secara hati-hati pergi menyusul Soedirman. Dan sore harinya pasukan Belanda dengan pesawat pemburunya memborbardir rumah yang sempat disinggahi Heru Kesser dan Suparjo Rustam, dan ini membuktikan betapa seorang Panglima sekaligus dai ini begitu menguasai taktik dan sejarah perjuangan dalam Islam.



Beliau – dalam keadaan sakit parah, paru2 tinggal sebelah – tetap memaksakan diri bergerilya melawan Belanda. Bukan materi yang beliau kejar, bukan gaji besar, bukan fasilitas. Beliau bahkan tidak digaji. Presiden dan Perdana Menteri sudah ditangkap Belanda dalam Agresi Militer (Aksi Polisionil) Belanda ke-2. Beliau menjual perhiasan istrinya untuk modal perjuangan, berpindah dari hutan ke hutan, dengan kondisi medan yang sangat berat, dibayang-bayangi pengejaran tentara Belanda lewat darat dan udara.



Pak Dirman -dalam keadaan sakit parah digerogoti TBC & paru2 tinggal satu- memimpin perang gerilya dari atas tandu.

Bersama para gerilyawan yang beliau pimpin, berjuang keluar masuk hutan naik turun gunung demi memerdekakan kita anak cucu mereka.

Berjuang dengan persenjataan seadanya, melawan musuh yang memiliki persenjataan modern didukung kekuatan laut dan udara.

Gerilya berdasar kepada taktik hit and run, dan subhanalalh ini ampuh untuk merontokkan moral Belanda.



Jendral Soedirman Bergerilya dan berbaur dengan Rakyat



Di tengah kondisi kesehatan beliau yg makin mengkhawatirkan itu, banyak pihak yang menyarankan agar beliau berhenti bergerilya, namun semangat juang beliau tidak dapat dipatahkan oleh siapapun juga. (mirip seperti Cut Nya Din ). Beliau terus gigih berjuang, tidak mempedulikan lagi keselamatan dirinya. Bagi beliau, lebih baik hancur dan mati daripada tetap dijajah oleh musuh.



Berkat perjuangan yang tak kenal menyerah itulah, Belanda kewalahan secara militer. Kekuatan gerilya Pak Dirman nyata-nyata luar biasa, walau dengan peralatan tempur seadanya. Belanda hanya mampu menguasai perkotaan, sedangkan di luar itu, sudah masuk wilayah gerilya tentara dan pejuang kita. Di sisi lain, tekanan diplomatis terhadap Belanda juga bertubi2, karena dunia internasional melihat bahwa dengan eksistensi TNI yang ditunjukkan oleh Pak Dirman membuktikan bahwa Republik Indonesia itu ada, dan bukan sekedar kumpulan gerombolan ekstrimis seperti yang santer dipropagandakan Belanda.



Akhirnya, Belanda pun benar2 angkat tangan, dan terpaksa mengajak RI untuk berunding kembali. Perjanjian Roem Royen pun terwujud pada tanggal 7 Mei 1949, dimana Indonesia dan Belanda sepakat untuk mengakhiri permusuhan. Presiden pun telah dibebaskan oleh Belanda dan dikembalikan ke ibukota negara, waktu itu masih Yogyakarta. Namun ini masih belum final dan Pak Dirman tetap belum yakin dengan hasil perjanjian itu. Beliau tetap bersikeras melanjutkan perjuangan sampai seluruh tentara Belanda benar-benar hengkang dari tanah air.



Akhirnya Sri Sultan Hamengkubuwono IX meminta kepada Kolonel Gatot Soebroto untuk menulis surat kepada Pak Dirman agar bersedia kembali ke ibukota.



Berikut adalah penggalan surat Kolonel Gatot Soebroto yang meminta Pak Dirman untuk berhenti bergerilya dan beristirahat (di-EYD-kan):



“…tidak asing lagi bagi saya, tentu saya juga mempunyai pendirian begitu. Semua-semuanya Tuhan yang menentukan, tetapi sebagai manusia diharuskan ikhtiar. Begitu pula dengan keadaan adikku, karena kesehatannya terganggu harus ikhtiar, mengaso sungguh-sungguh, jangan mengalih apa-apa. Laat alles waaien. Ini bukan supaya jangan mati konyol, tetapi supaya cita-cita adik tercapai. Meskipun buah-buahnya kita tidak turut memetik, melihat pohonnya subur, kita merasa gembira dan mengucapkan banyak terimakasih kepada Yang Maha Kuasa.

Ini kali saya selaku Saudara tua dari adik minta ditaati…”



Pak Dirman pun akhirnya luluh. Bagaimanapun, perjuangan adalah jalan beliau, dan kini beliau menyadari, bahwa hasil perjuangan itu sudah mendekati akhirnya.

Sebagai persiapan pulangnya Pak Dirman ke ibukota, Sri Sultan pun mengirimkan pakaian kebesaran. Namun dengan halus dan bijaksana, kiriman itu beliau tolak. Pak Dirman memilih datang sebagaimana adanya sebagaimana ketika meninggalkan ibukota untuk bergerilya, dengan segala kekurangan dan penderitaan.

Beliau datang dengan tandu, dikawal banyak sekali anak buah beliau yang mencintai beliau. Setibanya di Gedung Agung, Presiden Soekarno langsung menyambut dan merangkul beliau.



Bung Karno kembali bisa merangkul dengan penuh sayang ke Pak Dirman yang akhirnya tiba kembali di ibukota negara setelah berbulan2 bergerilya keluar masuk hutan. Bung Karno sendiri tidak tahan melihat kondisi Pak Dirman yang tampak kurus dan sangat lusuh…



Perundingan pun berlanjut kepada Konferensi Meja Bundar. Puncaknya, tidak lama berselang, Belanda terpaksa mengakui kedaulatan RI pada tanggal 27 Desember 1949, dan benar-benar hengkang dari ibu pertiwi. Pengakuan Kedaulatan RI oleh Belanda, 27 Desember 1949, yang merupakan hasil jerih payah perjuangan Pak Dirman.



Barangkali sosok sehebat Pak Dirman ini, sepertinya memang ditakdirkan hanya untuk berjuang, untuk membuka jalan lapang bagi kemerdekaan sebuah negeri, bukan untuk menikmati kemerdekaan yang telah beliau perjuangkan. Akhirnya Beliau wafat sebagai akibat penyakit yang kian parah. yaitu pada tanggal 29 Januari 1950, hanya berselang 1 bulan setelah pengakuan kedaulatan RI.

Pemakaman Ustadz Dirman, 29 Januari 1950, hanya 1 bulan berselang setelah Pengakuan Kedaulatan RI

SUMBER
andi.teguh is offline   Reply With Quote
Old 12th October 2012, 01:07 PM   #9
andi.teguh
[M]
newbie
 
andi.teguh's Avatar
 
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
Default Minim Tokoh Teladan, Jenderal Soedirman Akan Difilmkan



Kisah hidup Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman akan difilmkan kembali dengan proses syuting dimulai pada Juli mendatang.

Ketua PP Muhammadiyah bidang Majelis Lingkungan Hidup dan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Sukriyanto AR mengatakan, pembuatan film tentang jenderal bintang lima ini karena saat ini kondisi Indonesia cukup memprihatinkan karena kekurangan tokoh teladan.

Soedirman sendiri dinilai sebagai tokoh patriotis yang mempunyai integritas dan mau berkorban demi nusa dan bangsa. “Pemimpin yang saat dilantik tidak bertanya ia akan mendapat fasilitas apa namun apa kontribusi yang dapat ia berikan ke negara,” katanya di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (6/1/2012).

Sukriyanto menjelaskan, film kolosal ini rencananya akan disutradari oleh Eros Djarot atau Riri Riza. Biaya produksi film ini mencapai Rp30 miliar dengan iringan orchestra Singgih Sanjaya akan turut menjadikan film ini semakin berwarna. Dia menjelaskan, walaupun bergenre film sejarah namun film akan dibuat dengan semenarik mungkin untuk menarik minat generasi muda.

Rencananya, perumusan isi skenario akan dilakukan dengan penelitian dan wawancara. Ketua MPR DPR Taufik Kiemas akan turut diwawancarai karena Kiemas merupakan tetangga dekat sang Jenderal Besar.

Sukriyanto juga mengaku sudah mendapat dukungan dari Menteri pertahanan, Ketua DPD RI dan Pangdam 4 Diponegoro serta gubernur Jateng dan bupati Cilacap. “Kami juga dapat izin dari anaknya, Muhammad Teguh yang saat ini mengelola yayasan Soedirman,” imbuhnya.

Penulis Skenario Koes Yuliadi menyatakan, ada tiga sekuel dalam kehidupan sang jenderal yang menarik untuk dikupas. Pertama ialah saat Soedirman muda ia pernah bersekolah di Cilacap dan juga menjadi guru di sekolah Muhammadiyah dan melatih kepemimpinan saat menjadi pemimpin pramuka.

Bagian hidup kedua adalah ketika dia bertemu dengan Soeharto dan Sultan Hamengkubowono IX saat menyatakan akan bergerilya meskipun Soekarno menyatakan sudah menyerah dengan Belanda. Dan sekuel ketiga ialah perjuangan sang jenderal ketika ia bergerilya melawan penjajah.

Koes yang mengaku sebagian karyanya terwujud dalam bentuk film televise (FTV) ini mengakui untuk memahami dan membuat scenario sejarah itu sangat sulit terlebih tokoh sejarah itu merupakan tokoh besar. Dirinya juga akan membuat film tentang Soedirman ini dari sudut pandang tertentu agar tidak menuai protes dari militer ataupun sanak keluarga.

“Seperti film Titanic. Film itu mengambil sudut pandang dari seorang gelandangan yang beruntung bisa naik kapal bersejarah itu. yang jelas film akan kami buat untuk menarik anak muda namun tanpa membuang rasa patriotism sang jenderal,” ujarnya.

SUMBER
andi.teguh is offline   Reply With Quote
Old 14th October 2012, 06:11 AM   #10
sri.wahono
[M]
Sek Des
 
sri.wahono's Avatar
 
Join Date: 11 Oct 2012
Userid: 353
Location: Daerah Istimewa Yogyakarta
Posts: 544
Real Name: Sri wahono
Likes: 46
Liked 29 Times in 23 Posts
Default

seharusnya kita generasi peneus jangan sampai lupa pada jasa2 pahlawan bangsa ini...
sri.wahono is offline   Reply With Quote
Old 14th October 2012, 06:24 AM   #11
rizky.adiyanto
[M]
mon
 
rizky.adiyanto's Avatar
 
Join Date: 13 Oct 2012
Userid: 362
Location: -
Age: 36
Posts: 886
Real Name: Riz‪ky Adi‪‪yanto
Likes: 122
Liked 5 Times in 4 Posts
Default

beda sama sekarang :'(
__________________
Nil admirari -
rizky.adiyanto is offline   Reply With Quote
Old 14th October 2012, 06:39 AM   #12
fachri.ardhi
[M]
Sek Des
 
fachri.ardhi's Avatar
 
Join Date: 13 Oct 2012
Userid: 360
Location: jakarta
Posts: 317
Real Name: fachri ardhi
Likes: 3
Liked 8 Times in 6 Posts
Default

tapi sekarang banyak yang gak mau belajar keteladanan dr org2 yang teladan
__________________
Fachri Says : Apalah gunanya semua yang ku punya
Bila kebahagiaan tak datang menghampiriku
fachri.ardhi is offline   Reply With Quote
Old 14th October 2012, 06:45 AM   #13
sri.wahono
[M]
Sek Des
 
sri.wahono's Avatar
 
Join Date: 11 Oct 2012
Userid: 353
Location: Daerah Istimewa Yogyakarta
Posts: 544
Real Name: Sri wahono
Likes: 46
Liked 29 Times in 23 Posts
Default

Quote:
Originally Posted by 30sulcampo View Post
tapi sekarang banyak yang gak mau belajar keteladanan dr org2 yang teladan
itu dia gan, generasi sekarang yg ada rata-rata pada tawuran gara" hal sepele...
sri.wahono is offline   Reply With Quote
Old 14th October 2012, 07:05 AM   #14
fachri.ardhi
[M]
Sek Des
 
fachri.ardhi's Avatar
 
Join Date: 13 Oct 2012
Userid: 360
Location: jakarta
Posts: 317
Real Name: fachri ardhi
Likes: 3
Liked 8 Times in 6 Posts
Default

Quote:
Originally Posted by metheney View Post
itu dia gan, generasi sekarang yg ada rata-rata pada tawuran gara" hal sepele...
ya gmana ngk film juga gk beneer. mereka tauran karna pada gengsi
__________________
Fachri Says : Apalah gunanya semua yang ku punya
Bila kebahagiaan tak datang menghampiriku
fachri.ardhi is offline   Reply With Quote
Old 14th October 2012, 07:09 AM   #15
sri.wahono
[M]
Sek Des
 
sri.wahono's Avatar
 
Join Date: 11 Oct 2012
Userid: 353
Location: Daerah Istimewa Yogyakarta
Posts: 544
Real Name: Sri wahono
Likes: 46
Liked 29 Times in 23 Posts
Default

Quote:
Originally Posted by 30sulcampo View Post
ya gmana ngk film juga gk beneer. mereka tauran karna pada gengsi
iya juga sih gan....
apa udh turun temurun kali...
sri.wahono is offline   Reply With Quote
Old 15th October 2012, 09:31 PM   #16
jendralpanu
Sek Des
 
Join Date: 15 Oct 2012
Userid: 373
Posts: 485
Real Name: joe
Likes: 0
Liked 2 Times in 2 Posts
Default

para pejuang awal kemerdekaan ,sebagai martil penegakan kemerdekaan negara
jendralpanu is offline   Reply With Quote
Old 15th October 2012, 10:39 PM   #17
retired
Sek Des
 
Join Date: 6 Aug 2012
Userid: 76
Location: "Silent Reader"
Posts: 206
Likes: 0
Liked 5 Times in 5 Posts
Default

ane baca dolo
__________________
"retired was here"
retired is offline   Reply With Quote
Post New Thread  Reply

Bookmarks

Tags
komik, mangacan, naruto



Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
Pengertian Dan Fungsi Teleskop dalam Dunia Astronomi adinu Forum BukuKuBaca 0 16th January 2017 12:09 PM
Kisah Kejatuhan saya dalam dunia Internet Marketer AhmadFai Forumku the Lounge 0 8th April 2016 11:51 PM
Remaja Asal Bali Pecahkan Rekor Dunia Angka andi.teguh Indonesia Juara! 21 15th May 2014 01:40 PM
Inilah Tokoh Dunia yang Mengidolakan Jokowi jatenpos Forumku the Lounge 0 17th January 2014 11:51 AM
Inilah 50 Tokoh Militer Paling Berpengaruh Dalam Sejarah andi.teguh Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military 0 12th November 2012 07:13 PM


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 09:00 PM.


forumku.com is supported by and in collaboration with

forumku.com kerja sama promosi kiossticker.com 5 December 2012 - 4 Maret 2013 Web Hosting Indonesia forumku.com kerja sama promosi my-adliya.com forumku.com kerja sama promosi situsku.com

Promosi Forumku :

CakeDefi Learn to Earn

Positive Collaboration :

positive collaboration: yukitabaca.com positive collaboration: smartstore.com positive collaboration: lc-graziani.net positive collaboration: Info Blog

Media Partners and Coverages :

media partner and coverage: kompasiana.com media partner and coverage: wikipedia.org media partner and coverage: youtube.com

forumku.com
A Positive Indonesia(n) Community
Merajut Potensi untuk Satu Indonesia
Synergizing Potentials for Nation Building

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.
Google Find us on Google+

server and hosting funded by:
forumku.com kerja sama webhosting dan server
no new posts