27th April 2015, 08:10 AM
|
#1
|
Wakil Camat
Join Date: 31 Oct 2014
Userid: 2758
Location: SmovieX.com | Tempat nonton dan download Film | Sering-sering berkunjung yah!
Posts: 3,641
Likes: 41
Liked 5 Times in 5 Posts
|
Kedekatan Jokowi dengan China, Hasilnya Apa?
Quote:
JAKARTA – Hubungan bilateral Presiden Jokowi dengan China patut dicermati. Pasalnya, banyak komitmen kerja sama yang akan direalisasikan. Lalu hasil real-nya seperti apa?
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hasil jualan investasi Presiden Jokowi ke China membuahkan hasil yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari tren realisasi investasi China yang pesat. Realisasi investasi China di Indonesia semakin meningkat dari USD297 juta tahun 2013, menjadi USD800 juta tahun 2014.
Seperti dikutip Senin (27/4/2015), pada triwulan IV-2014, realisasi investasi China sebesar USD471 juta yang membuat negara tersebut berada pada posisi empat terbesar investor di Indonesia.
Kehadiran Forum Konferensi Asia Afrika pekan lalu, terbukti dapat meningkatkan realisasi investasi RRT di Indonesia. Terutama dari perusahaan-perusahaan RRT yang telah memiliki rencana investasi.
Selama dua periode 2005 - 2014, rencana investasi RRT sebesar USD24,27 miliar, namun yang direalisasikan hanya USD1,80 miliar, atau sekitar 7 persen dari total rencana investasi RRT di Indonesia.
Dalam lima tahun terakhir, sektor terbesar investasi RRT di Indonesia adalah sektor utilitas yaitu listrik, air, dan gas yang mencakup 23persen. Selanjutnya 21 persen di sektor pertambangan, dan 16persen di industri logam, mesin, elektronik. Dari segi wilayah, 52 persen investasi RRT direalisasikan di luar Pulau Jawa.
Namun bukan berarti hubungan bilateral dengan China berjalan mulus. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pernah mengungkapkan kekecewaan pemerintah terhadap proyek pembangkit listrik yang masuk dalam program Fast Track Program (FTP) tahap I sebesar 10.000 megawatt (MW).
Dalam proyek FTP tahap I tersebut, yang terselesaikan hanya sekitar 8.500 megawatt (MW), sementara sisanya diharapkan akan tuntas 2016. Namun, banyak hasil dari proyek tersebut yang tidak maksimal. Dari seluruh program tersebut, hanya memberikan liability 55-60 persen.
“Karena itu kemudian Jokowi pada waktu ke China mengatakan, itu pemerintah China tolong proyeknya ditengok. Karena anak-anak mereka yang kerja di sini itu menghasilkan pekerjaan kurang baik mutunya," ujarnya di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu 22 April.
Sudirman mengatakan, Pemerintah China melalui duta besarnya di Indonesia pun menanggapi dengan baik dan menyatakan kesanggupannya untuk memperbaiki kembali proyek FTP tahap I. Menurut dia, proses perbaikannya dilakukan dengan cara buyback seluruh proyek dan setelah diperbaiki, selanjutnya akan disewakan kembali (lease back) kepada PT PLN (Persero). “Belum tentu China semuanya, tetapi yang jelas PLN sedang melihat dari lima BUMN China itu akan dipilih beberapa,” imbuh dia.
Kendati demikian, pemerintah masih banyak berharap dari China. Investasi Negeri Macan Asia tersebut masih ditargetkan bisa mengalir untuk wilayah luar Jawa.
|
SUMBER : Okezone.com
|
|
|
|