Rizal Ramli Diminta Fokus Garap Poros Maritim

[sucyresky]

DEPOK – Fokus kinerja Kementerian Koordinator Kemaritiman untuk membangun Indonesia sebagai negara poros maritim dunia dipertanyakan. Keseriusan kementerian tersebut untuk memajukan sektor maritim masih dirasa setengah hati.

“Sudah ada Kemenko, tapi saya bingung, kan kemarin Menko Maritim, sekarang ditambah sumber daya. Arahnya jadi tak jelas, sekarang bicara lagi Garuda, bicara lagi kereta api, mungkin yang lain, lalu maritimnya di mana kapan dibangun,” tukas Guru Besar Tetap Universitas Indonesia (UI) bidang Hukum Internasional, Melda Kamil Ariadno.

Melda menjelaskan bahwa bidang maritim harus terintegrasi dengan kementerian lainnya seperti KKP, ESDM, Kemenkopolhukam, Lingkungan, dan Menhan. Namun ia ragu jika ditambah Sumber Daya, maka bidang maritim menjadi tak fokus.

“Saya tau Pak Rizal Ramli orang pintar, tapi apa yang sekarang beliau harus fokuskan ketika itu dibentuk. Disadari bahwa maritim harus terintegrasi, tapi kalau ditambah dengan kemenko sumber daya lalu apa fokusnya. Karena maritim anda juga bicara sumber daya di laut. Maritim di dalam situ juga ada sumber daya laut, fokus yang ada di laut,” jelasnya.

Melda menambahkan bagaimana pemerintah mampu mempertahankan kedaulatan dan memperhatikan pelayaran konektifitas antar pulau. Begitupula dengan infrastruktur tol laut.

“Tol Laut sekarang ini saya lihat sudah cukup baik, mau dikembangkan pelabuhan konektifitas antarpulau. Akan tetapi tidak semudah itu, sampai kapan mau disubsidi, supply and demand. Demand dari Surabaya ke sana, dan dari sana ke situ,” katanya.

Melda mengkritik peran Kementerian Kelautan dan Perikanan yang kurang memperhatikan sektor maritim. Ia mengusulkan agar tiap kementerian fokus dengan satu arah menuju Indonesia sebagai poros maritim dunia, tidak memiliki idealisme masing-masing.

“KKP, kelautannya itu jangan berhenti di perikanan saja, kan ada kata kelautan itu belum dimaksimalkan. Saya imbau KKP fokus ke kelautannya, jangan hanya pesisir dan pulau-pulau kecil dan tak hanya ikan ataupun garam. Apapun bisa dikerjakan tekun, yang jelas harus ada suatu panduan tegas dari pemerintah, arah mau jadi negara maritim, semua pembantu presiden DPR mengarah ke satu tujuan. Seperti arahnya swasembada pangan, terjadi kan. Jangan biarkan kementerian memiliki idealisme masing-masing,” tutup Melda.

SUMBER : Okezone.com