Kemenperin Ingin Ekspor Anyaman Tak Lewat Pihak Ke-3

[sucyresky]

MATARAM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perajin anyaman ketak, agar mampu mengekspor langsung ke negara tujuan. Pasalnya, hingga kini ekspor masih dilakukan secara tidak langsung alias melalui pihak ketiga.
Direktur Industri Kecil dan Menengah Wilayah III, Endang Suwartini, menilai bahwa kerajinan anyaman berbahan baku lokal asal Indonesia berpeluang menembus pasar ekspor secara maksimal. Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi para perajin yang mampu menembus pasar ekspor.

"Kepada para perajin ketak, Kemenperin telah menyalurkan bantuan berupa peralatan dan pendampingan desain, " tutur Endang dalam keterangan resminya saat mengunjunggi sentra anyaman di Nyurbaye, Lingsar, Lombok Barat, Jumat (5/6/2015) kemarin.

Lebih lanjut Endang menjelaskan, pihaknya akan menyalurkan bantuan secara bertahap guna memberikan dukungan terhadap para perajin di daerah tersebut. Terlebih, Kemenperin bersama Pemda NTB memastikan konsisten mendampingi pengembangan kerajinan ini.

"Kami lakukan bertahap. Untuk peralatan seperti mesin, oven, hingga pisau produksi. Tujuan akhir pendampingan, agar manfaat dari penjualan ke mancanegara dapat dinikmati oleh perajin dengan maksimal dan memperkuat Citra Lombok sebagai produsen kerajinan berkualitas global, " tambahnya.

Salah satu pemilik kerajinan anyaman, Suhartono, mengatakan jika pernak-pernik dari anyaman ketak kini telah mengisi interior lobi dan kamar hotel di Bali dan Jakarta. Anyaman ini berbahan baku tanaman lokal yang kemudian diolah menjadi aneka produk seperti tas, tatakan gelas, asesoris peralatan rumah tangga, tempat tisu, hingga pelengkap interior ruang.

"Produk kami sudah diekspor ke Jepang, Korsel, AS, Italia dan Belanda. Selain ke pembeli dari domestik," ujar Suhartono.

SUMBER : Okezone.com