forumku.com logo Forumku Borobudur Budaya Indonesia
forumku  

Go Back   forumku > > >
Register Register
Notices

Nature and Environment Main Forum Description

Post New Thread  Reply
 
Thread Tools Search this Thread Display Modes
Old 30th November 2012, 10:26 AM   #1
Administrator
 
admin's Avatar
 
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
Default Sungai Ciliwung, Bisakah kita Sulap Sebersih Sungai Cheonggyecheon di Seoul?

Sungai Ciliwung, Bisakah kita Sulap Sebersih Sungai Cheonggyecheon di Seoul? Kumuh dan Kotor menjadi Teratur dan Bersih

http://bayusp.blogspot.com/2011/02/k...ai-bersih.html

Sejak lima tahun terakhir, penduduk Kota Seoul punya tempat menarik untuk bersantai. Demi melepas lelah dari kepenatan, warga ibukota Korea Selatan itu tidak lagi cuma menyambangi pusat perbelanjaan atau kafe-kafe, namun cukup berkunjung ke suatu sungai bersih dan berjalan-jalan di sana tanpa dipungut biaya.

Nama sungai itu Cheonggyecheon. Terletak di jantung kota, sungai itu juga mampu menarik minat para turis lokal dan mancanegara. Cheonggyecheon benar-benar menawarkan daya tarik tersendiri.

Suasananya cukup tenang walau di atasnya berlalu-lalang beragam kendaraan bermotor. Sisi kiri dan kanan sungai itu disediakan jalur khusus untuk pejalan kaki, sehingga mereka bisa merasakan langsung kesejukan udara sekaligus mendengarkan aliran air yang menyegarkan.

Kendati tidak bisa diminum, namun air di sungai itu sangat jernih.

Kebetulan pada 5-14 November lalu berlangsung Festival Lentera di sungai Cheonggyecheon. Maka suasana di sungai itu sangat meriah pada malam hari. Banyak pengunjung menyaksikan keindahan nyala lampu lentera berwarna-warni di sepanjang sungai itu.

sungai sepanjang hampir 6 km itu dulunya sangat kumuh, bahkan menjadi jamban dan tempat buang sampah bagi banyak orang. Menurut laman pemerintah Seoul, setelah Perang Korea (1950-1953), Cheonggyecheon menjadi lokasi pemukiman kaum pendatang yang ingin mengadu nasib di ibukota.

Pada dekade 1970-an, Cheonggyecheon berubah fungsi menjadi salah satu simbol "modernisasi" Korsel. sungai itu dibangun banyak tiang pancang dan beton untuk pembangunan jalan layang.

Namun, pada 2003, walikota Seoul saat itu, Lee Myung-bak melakukan perubahan revolusioner. Lee, yang kini sukses menjadi presiden Korsel berkat visinya yang ramah lingkungan, ingin Cheonggyecheon kembali kepada statusnya semula sebagai anak sungai kecil yang mengalir di jantung ibukota.

alan-jalan layang di atas sungai itu disingkirkan, begitu pula dengan tiang pancang dan lapisan beton yang menutupnya. Maka, dua tahun kemudian, Cheonggyecheon "lahir kembali" sebagai sungai sungguhan dan kini menjadi salah satu kebanggaan Seoul sebagai ibukota moderen yang turut memperhatian kelestarian lingkungan hidup.

Menurut keterangan pemerintah Seoul, kelahiran kembali sungai itu bahkan turut menurunkan tingkat polusi udara dan kian menyejukkan udara di tengah kota.

Berikut Foto-foto sungai Masih Kumuh & kotor























admin is offline   Reply With Quote
Sponsored Links
Old 30th November 2012, 10:33 AM   #2
admin
Administrator
 
admin's Avatar
 
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
Default

^















Nama sungai di Jakarta, berhulu di Gunung Pangrango, Jawa Barat. Sungai ini mengalir melalui Puncak, Ciawi, lalu membelok ke utara melalui Bogor, Depok, Jakarta dan bermuara di Teluk Jakarta. Dari Kota Jakarta, alirannya bercabang dua di daerah Manggarai: yang satu melalui tengah kota, antara lain sepanjang daerah Gunung Sahari, dan yang lain melalui pinggir kota, antara lain melalui Tanah Abang.

Sungai yang mengalir di tengah Kota Jakarta ini, mengalir lurus dan membelak ke timur setibanya di seberang Jl. Labu Hayam Wuruk dan menumpahkan airnya ke Kali Tangki di sisi jalan tersebut. Air Ciliwung masih terus ke utara, menyusuri sisi timur Medan Glodok dan baru membelak ke timur setelah melewati Gedung Bioskop Pelangi (pertokoan Harco), sebagian lagi menumpahkan air ke Kali Besar yang masa itu membentang dari timur ke barat, menyusuri Jl. Pancoran (di seberang Glodok Building) sampai melewati Jembatan Toko Tiga. Bagian Kali Besar yang menyusuri Jl. Pancoran sudah tidak ada, mungkin telah menjadi riol tertutup.

Bagian Kali Ciliwung yang lurus dari Harmoni ke utara, dulu merupakan kali swasta dengan aturan membayar tol apabila melaluinya. Kali yang oleh orang Belanda dinamakan Molenvliet itu dibuat oleh Kapitein der Chinezen (kepala warga Cina di Betawi), Phoa Beng Gan sehingga terkenal dengan nama Beng Gan. Tahun 1648 Beng Gan mendapat izin dari Kompeni untuk membuat kali tersebut dan memungut tol dari sampan-sampan yang lewat di sana, tahun 1654 diambil alih Kompeni dengan harga 1.000 real.

Sungai Ciliwung merupakan tempat Belanda pertama kali membangun kasteel-nya di tepi timur muara. Sedang di tepi barat muaranya terdapat Gedung Culemborg dan kantor Pabean Jl. Pakin juga menyeberangi sungai ini. Sungai ini juga membentang di Kampung Muka Timur. Aliran lurus Sungai Ciliwung di sebelah selatan disebut Kali Besar. Di sebelah barat sungai terdapat Weltervreden dan di sebelah timur di daerah Prapatan terdapat sebuah rumah pribadi yang pernah menjadi kantor Sultan Hamengkubuwono IX dari Yogyakarta. Muara sungainya juga menjadi tempat Pelabuhan Sunda Kalapa.

Pada masa awal Batavia, perahu kecil berlayar di sepanjang Ciliwung untuk mengangkut barang dari gudang dekat Kali Besar ke kapal yang berlabuh di laut. Pada pertengahan 1630, Sungai Ciliwung mengalami pengendapan. Untuk mengatasinya dibangun sebuah parit sepanjang 800 m ke laut yang secara rutin digali untuk melancarkan aliran air. Panjang parit bertambah sampai 1.350 m (1827) dari muara sungai akibat pasir dan lumpur yang terus bertumpuk apalagi dengan adanya gempa bumi pada bulan Januari 1699.

Cabang Sungai Ciliwung yang bermuara ke samudera digunakan sebagai jalan masuk kasteel lewat kapal dari kanaal ke Waterpoort. Pembangunan Molenvliet juga dihubungkan dengan sungai ini sebagai sumber tenaga bagi berbagai industri. Dahulu Sungai Ciliwung airnya digunakan sebagai sumber air minum penduduk. Air Sungai ini pada tahun 1689 belum tercemar dan bisa digunakan sebagai air minum. Gempa bumi yang terjadi pada bulan Januari 1699, mengakibatkan kenaikan tingkat pengendapan. Timbunan lumpur dan tanah liat bertumpuk di parit yang digali untuk melancarkan aliran air ke dan dari sungai.

Pada tahun 1740 air sungai ini sudah dianggap tidak sehat karena segala sampah dan buangan air limbah rumah sakit dialirkan ke sungai. Banyak pasien menderita disentri dan kolera. Air minum yang kurang bersih ini menyebabkan angka kematian yang sangat tinggi di antara warga Batavia. Sebaliknya kebanyakan orang Cina yang minum teh jarang terjangkit penyakit akibat air. Menyadari hal ini banyak arang Belanda makan daun teh agar tetap sehat. Tentu saja usaha ini tidak berhasil. Pada akhir abad ke18, Dokter c.p Thunberg masih meresepkan daun teh daripada air teh yang dimasak. Pada zaman itu belum diketahui bahwa kuman dalam air akan mati kalau airnya dimasak sampai mendidih. Sampai abad ke-19 air Kali Ciliwung oleh orang Belanda digunakan sebagai air minum. Air kali mula-mula ditampung di dalam semacam waduk (waterplaats atau aquada), yang dibangun dekat Benteng Jacatra, bagian utara kota, kemudian dipindahkan ke tepi Molenvliet sekitar daerah Medan Glodok. Waduk dilengkapi dengan pancuran-pancuran kayu yang mengucurkan air dari ketinggian kira-kira 10 kaki (kurang dari 3 m), sehingga daerah sekitarnya oleh orang Betawi dinamakan Pancuran.

Dulu ketika Ciliwung masih dapat dilayari oleh perahu yang cukup besar sampai ke tengah kota, di daerah sekitar Jl. Gajah Mada dan Harmoni, sering diselenggarakan perayaan tahunan pek cun atau peh cun, yakni perayaan perahu berhias bagi orang Cina di Jakarta. Kini, air sungai sudah keruh ketika mencapai Jakarta, karena daerah alirannya merupakan tempat pembuangan limbah. Akibatnya, dasar sungai itu semakin dangkal dan alirannya semakin lambat.

http://www.jakarta.go.id/web/encyclo...iliwung-Sungai
admin is offline   Reply With Quote
Old 4th August 2014, 12:23 PM   #3
surya-yadi
Warga Forumku
 
surya-yadi's Avatar
 
Join Date: 3 Aug 2014
Userid: 2389
Location: Jawa
Posts: 19
Real Name: suryadi
Likes: 0
Liked 0 Times in 0 Posts
Default Re: Sungai Ciliwung, Bisakah kita Sulap Sebersih Sungai Cheonggyecheon di Seoul?

Menurut ane ....
langkah pertama harus dimulai dari membuang sampah pada tempatnya .....
sekecil apapun sampahnya bisa berakibat besar bagi kebersihan jika dibuang secara sembarangan dan terus menerus .....
surya-yadi is offline   Reply With Quote
Old 4th August 2014, 06:19 PM   #4
adi.panji
[M]
I Love U So Much JB
 
adi.panji's Avatar
 
Join Date: 11 Oct 2012
Userid: 352
Location: Palembang City
Posts: 3,987
Real Name: Adi Panji
Likes: 188
Liked 129 Times in 88 Posts
Default Re: Sungai Ciliwung, Bisakah kita Sulap Sebersih Sungai Cheonggyecheon di Seoul?

ya emnk dari hal kecil
aja contoh
1 orang 1 bungkus permen
sedangkan penduduk indonesia lebih dari 250 juta orang
artinya kalo semua buang sama sebanyak 250 juta bungkus permen

jadi mau merubah lingkungan harus dari diri kita sendiri
kalo bukan kita siapa lagi
__________________
Quote:
Spoiler



From : Dark_Knight_Dragon a.k.a adi panji
adi.panji is offline   Reply With Quote
Old 4th August 2014, 09:40 PM   #5
surya-yadi
Warga Forumku
 
surya-yadi's Avatar
 
Join Date: 3 Aug 2014
Userid: 2389
Location: Jawa
Posts: 19
Real Name: suryadi
Likes: 0
Liked 0 Times in 0 Posts
Default Re: Sungai Ciliwung, Bisakah kita Sulap Sebersih Sungai Cheonggyecheon di Seoul?

setuju banget bang adi.panji ....
surya-yadi is offline   Reply With Quote
Old 6th August 2014, 10:26 AM   #6
Sitad
Wk. RT
 
Join Date: 27 Aug 2013
Userid: 1377
Posts: 50
Likes: 0
Liked 0 Times in 0 Posts
Default Re: Sungai Ciliwung, Bisakah kita Sulap Sebersih Sungai Cheonggyecheon di Seoul?

Gw optimis bisa berubah kalau ahok jadi gubernur


____________________
wisata pulau pari - harga jembatan timbang
Sitad is offline   Reply With Quote
Old 9th May 2019, 10:52 AM   #7
Monoxdifly
Wk. RT
 
Join Date: 17 Jan 2018
Userid: 6844
Posts: 40
Likes: 0
Liked 0 Times in 0 Posts
Default Re: Sungai Ciliwung, Bisakah kita Sulap Sebersih Sungai Cheonggyecheon di Seoul?

Saya jadi inget Taman Kali Indah di daerah Kridanggo, Boyolali. Waktu pertama kali liat taman itu (sebelumnya belum ada), pas liat dari jalan raya kayaknya bagus banget (itu posisinya di bawah jalan raya btw). Beberapa hari yang lalu nyoba ke sana udah nggak terawat ternyata. Bahkan kata "Indah" di tulisan "Taman Kali Indah" udah nggak ada.
Monoxdifly is offline   Reply With Quote
Post New Thread  Reply

Bookmarks

Tags
cheonggyecheon, ciliwung, jakarta, seoul



Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
Sungai terpanjang di indonesia ani126 Forum Lingkungan Hidup 5 18th June 2017 01:09 PM
Batu Cincin akik Sungai Dareh batuakik Indonesia Indah! 0 22nd May 2015 04:04 PM
Keunikan Batu Sungai Dareh dan Khasiatnya batuakik Indonesia Indah! 1 7th May 2015 08:20 PM
5 Sungai Paling Berbahaya di Dunia andi.teguh Forumku the Lounge 0 17th December 2012 07:59 PM
OMG! Wanita Ini Tertidur di Tengah Sungai andi.teguh Forumku the Lounge 0 17th December 2012 07:00 PM


Currently Active Users Viewing This Thread: 4 (0 members and 4 guests)
 
Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 04:04 PM.


forumku.com is supported by and in collaboration with

forumku.com kerja sama promosi kiossticker.com 5 December 2012 - 4 Maret 2013 Web Hosting Indonesia forumku.com kerja sama promosi my-adliya.com forumku.com kerja sama promosi situsku.com

Promosi Forumku :

CakeDefi Learn to Earn

Positive Collaboration :

positive collaboration: yukitabaca.com positive collaboration: smartstore.com positive collaboration: lc-graziani.net positive collaboration: Info Blog

Media Partners and Coverages :

media partner and coverage: kompasiana.com media partner and coverage: wikipedia.org media partner and coverage: youtube.com

forumku.com
A Positive Indonesia(n) Community
Merajut Potensi untuk Satu Indonesia
Synergizing Potentials for Nation Building

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.
Google Find us on Google+

server and hosting funded by:
forumku.com kerja sama webhosting dan server
no new posts