Jusuf Kalla: Harga BBM Fluktuaktif Konsekuensi dari Subsidi Tetap

[miss_nha]

Pemerintah menyerahkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium pada harga keekonomian. Dengan demikian, harga BBM fluktuaktif mengikuti harga minyak dunia.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengatakan, hal tersebut sebagai konsekuensi karena akan diberlakukan subsidi tetap. "Sesuai nanti APBN-P, yang tetap subsidi. Konsekuensi dari pada itu harga berubah. Ada anggaran itu bukan anggaran BBM, tapi anggaran subsidi," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (5/1/2015).

Dengan subsidi tetap, JK menjelaskan anggaran yang sudah disiapkan akan tercukupi untuk 1 tahun. Hal tersebut tidak akan cukup bila tidak subsidi tetap.

"Pilih subsidi tetap atau harga yang tetap. Biar 1 tahun yang akan datang tak berubah-ubah, ya subsidi tetap. Tak mungkin, harus ada 1 yang dipilih," tuturnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan harga Premium bisa naik lagi jika harga minyak dunia kembali melonjak. "Intinya kita lepaskan ke harga keekonomian, pemerintah sudah tidak menyubsidi jadi kalau harga keekonomian turun, kita turunkan kalau harga keekonomian naik ya dinaikkan," kata Sofyan.

Sofyan menegaskan pemerintah saat ini tengah membiasakan masyarakat untuk tidak tergantung pada subsidi pemerintah. Menurut dia, masyarakat harus terbiasa dengan harga keekonomian BBM. Dengan demikian, masyarakat bisa mulai berhemat BBM.

"Jangan bicara itu (subsidi) dulu. Yang penting sekarang kita lepaskan pada harga keekonomian biar masyarakat terbiasa dengan harga keekonomian dan itu akan membuat masyarakat berhemat. Karena energi biar bagaimana pun barang langka," kata Sofyan.



sumber