Frederick Thomassen Berbagi Rahasia Kunci Sukses Zalora

[sucyresky]

JAKARTA - Menjadi perantau di negeri orang memang tidak mudah, banyak kendala yang harus di hadapi, baik kendala bahasa maupun demografi. Apalagi, jika dalam perantauan tersebut kita harus mengusung ide yang tergolong baru.

Jika hal tersebut terlihat tidak cukup sulit, bagaimana jika Anda juga diharuskan memimpin sebuah perusahaan? Hal inilah yang dialami oleh CEO Zalora Frederick Thomassen. Pergi dari kampung halamannya di Norwegia, Frederick mencoba peruntungannya di bisnis e-commerce yang tergolong masih baru.

Dalam sejarahnya, cukup sulit bagi para perusahaan di industri ini untuk membangun kepercayaan masyarakat Indonesia untuk dapat mengubah kebiasaan berbelanjanya dari toko menuju online. Ditambah, dia harus menjadi nahkoda bagi kurang lebih 600 karyawannya.

Meski demikian, Zalora berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai pusat belanja khusus fashion online di Indonesia. Bahkan pada 2014 lalu, Zalora didaulat sebagai market leader di industri e-commerce fashion.

Kepada Okezone, pria yang gemar surfing ini mengungkapkan rahasianya memimpin Zalora dalam tiga tahun ini. Menurut dia, kunci adalah dari komunikasi di segala lini.

"Kami melakukanya dengan dua arah, tail and top management. Namun, hal itu berjalan juga dengan mempekerjaan orang-orang yang berbakat di bidangnya," kata dia di Jakarta.

Menurutnya, yang terpenting adalah timnya diisi oleh orang-orang yang mencintai pekerjaannya. "Saya pikir itu merupakan hal yang paling mendasar, dengan mempekerjakan orang yang mempunyai rasa tanggung jawab yang besar. Jadi semua pekerja harus fokus mengurusi area mereka," jelas dia.

Pria yang belum genap 30 tahun ini melanjutkan, Zalora telah menggunakan cara manajemen asal german atau pun eropa yang mempunyai ribuan Key Performance Indicators (KPI). Semua indikator ini dia periksa setiap malam, dan jika ada satu saja yang melenceng, maka dia pun akan memanggil timnya untuk memperbaiki hal ini.

Dia menilai, tidak ada masalah yang terlalu kecil untuk diabaikan, namun tidak ada masalah yang terlalu besar untuk diselesaikan.

"Saya punya banyak laporan dari seluruh bagian, dan saya harus mengecek itu semua. Ketika saya menemukan permasalah kecil saja, saya akan memanggil mereka. Ok guys, what happening? Apa yang terjadi? Tolong segera dibenahi ASAP (as soon as possible). Dan itu yang kami lakukan," tutur dia.

Frederick mengatakan, dia harus mengecek semua hingga tengah malam. "Saya selalu bangun pukul enam pagi. Dan ketika saya bangun, saya selalu mengecek Zalora," tambahnya.

Namun, ketika disinggung kebosanan dengan ritual kerjanya, dia memang mengaku terkadang jenuh. "Jika sudah demikian, maka saya akan berlibur, surfing atau naik gunung. Saya melakukan itu paling tidak dua kali sebulan," kata Frederik.

Dia menambahkan, memang terkadang ingin mencoba melakukan bisnis lain. Namun, tidak dalam waktu dekat. "Sempat terpikir, mungkin nanti. Tapi saya tidak tahu kapan pastinya," tutur dia sambil tertawa.

SUMBER : Okezone.com