Jika Malaysia Krisis, Indonesia Wajib Waspadai Sentimen Negatifnya

[sucyresky]

JAKARTA – Perekonomian negara-negara berkembang kini sedang mengalami gejolak, salah satunya negara Malaysia, di mana mata uangnya mengalami depresiasi 31 persen dalam kurun 17 tahun terakhir.

Ekonom PT Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan, sebenarnya antara Indonesia dan Malaysia tidak mempunyai hubungan perdagangan yang cukup berarti. Sehingga seharusnya Indonesia tidak akan terkena dampak yang cukup berarti jika Malaysia krisis.

Namun, menurut David Indonesia yang harus tetap diwaspadai adanya sentimen negatif yang bisa mengganggu jalur-jalur masuknya pendapatan untuk negara.

"Sejauh ini belum ada indikasi kalau Malaysia krisis akan menular ke Indonesia. Yang perlu dikhawatirkan efek sentimen negatif dari financial channel," tutur David saat dihubungi Okezone, Selasa (1/9/2015).

David mencontohkan, sewaktu krisis ekonomi menimpa Indonesia pada 1998 sebenarnya merupakan imbas dari anjloknya mata uang Thailand. Padahal waktu itu Indonesia tidak mempunyai hubungan dagang yang berarti dengan Thailand.

"Waktu krisis 1998 banyak yang bilang fundamental (ekonomi) kita kuat dan tidak banyak hubungan dagang dengan Thailand yang menjadi pencetus krisis. Tapi anjloknya bursa (Thailand) dan baht akhirnya menular ke Rupiah yang dianggap investor berada dalam rumpun kelas aset yang sama. Sama-sama negara emerging market di Asean yang punya defisit transaksi berjalan besar," pungkasnya.

SUMBER : Okezone.com