Lepas Subsidi 900 Va, PLN Hemat Rp30 Triliun

[sucyresky]

JAKARTA - PT PLN (Persero) memperkirakan, jika skema pemberian subsidi listrik diubah akan terjadi penghematan sekira Rp30 triliun. Pasalnya, mekanisme pemberian subsidi listrik dengan pemberian langsung ke tarif listrik membuat penyalurannya tidak tepat sasaran.
Direktur Niaga PLN Nicke Widyawati mengungkapkan, jika sistem ini bisa dibereskan, maka penghematan yang bisa dilakukan bisa mencapai Rp20-Rp30 triliun dalam setahun. Maka itu, pihaknya akan mendata lebih detail terkait penggunaan daya listrik yang tidak sesuai peruntukanannya di Indonesia.

"Bila dilakukan, kita hemat Rp20 triliun hingga Rp30 triliun per tahun. Untuk melakukan pemberesan tersebut itu perlu waktu dua sampai tiga tahun ke depan dengan penataan ulang sistem," jelasnya di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (15/7/2015).

Sementara itu, direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir mengatakan, penggunaan listrik bersubsidi saat ini telah melebihi dari jumlah masyarakat miskin yang ada di Indonesia.

Sekedar informasi, penggunaan listrik bersubsidi di seluruh Indonesia mencapai 44,5 juta rumah tangga, sedangkan jumlah rakyat miskin berdasarkan data pemerintah hanya 15,5 juta.

"Jadi kami akan memperbaiki sistem penggunaan listrik ini dalam satu sampai tiga tahun ke depan. Yang akan kami lakukan adalah penertiban bagi masyarakat mampu yang masih menggunakan tarif bersubsidi listrik saat ini, untuk tidak lagi mendapatkan subsidi listrik," ujarnya.

Daya listrik rumahan yang mendapatkan subsidi dari pemerintah itu sendiri adalah 450 Volt Ampere (VA) dengan harga tarif listrik sebesar Rp415 per kilo watt hour (kWh) dan 900 VA dengan harga tarif listrik sebesar Rp605 kWh. Harga keekonomian tarif listrik itu sendiri sebesar Rp1.526 per kWh.

SUMBER : Okezone.com