Jababeka Minati Bangun Areal Gudang Kapas

[sucyresky]

JAKARTA - Anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Cikarang Inland Port berminat membangun gudang kapas di areal Cikarang Dry Port.
Areal gudang ini nantinya akan beroperasi dalam naungan Pusat Logistik Berikat. Artinya, barang-barang yang masuk tidak akan dikenakan bea cukai terlebih dahulu. Setelah ada pembeli, baru barang tersebut terkena biaya tadi.

"Jadi, hal ini akan memudahkan para pelaku usaha tekstil," jelas GM Commercial Cikarang Dray Port (PT Cikarang Inland Port) Imam Wahyudi saat berkunjung ke kantor Okezone di Jakarta.

Dia menjelaskan, hal ini menjadi penting karena pergudangan kapas dengan sistem Pusat Logistik Berikat ini mayoritas dikuasai oleh Malaysia. Sementara, pembelinya didominasi dari Indonesia.

Di gudang kapas milik Malaysia, kata dia, pembeli juga harus membeli dalam partai besar. Tidak boleh secara recehan. Dan hal ini cukup menghambat laju industri tekstil.

"Kita akan menyetok sesuai kebutuhan pelaku usaha. Jadi mereka kalau butuh, tinggal beli," ungkap dia.

Sebelumnya, demi mengembangkan Pusat Logistik Berikat, pemerintah akan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2009 tentang tempat penimbunan berikat. Insentif yang diberikan adalah bebas bea masuk dan pajak terhadap impor barang-barang bahan baku, barang modal, dan barang penolong yang akan ditimbun di Indonesia.

Regulasi peraturan ini merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi pemerintah untuk membangkitkan industri di dalam negeri.

Saat ini, ada empat perusahaan yang berminat mengembangkan PLB. Pertama, perusahaan minyak atau BBM yang akan menimbun barangnya di Merak, Banten. Kedua, perusahaan pemasok pipa dan rig di Kalimantan Timur.

Ketiga, pergudangan kapas di Jababeka. Keempat, produsen susu yang menjual produknya di pasar domestik dan kawasan Asia Tenggara, ingin menimbun barangnya di Jababeka.

SUMBER : Okezone.com