|
Register |
Notices |
Kedokteran dan Obat - Medical and Medicine Forum ini Membutuhkan Moderator, Silakan mendaftar !!! |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
30th July 2015, 02:09 PM | #1 |
Ketua RT
Join Date: 29 Jul 2015
Userid: 4127
Posts: 87
Likes: 0
Liked 3 Times in 3 Posts
|
Mengenal Vaksin Polio
Siapa yang tak kenal polio. Penyakit yang satu ini membutuhkan perhatian dan pencegahan yang lebih dini guna mencegah terjadinya kecacatan. Pencegahan terhadap polio dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi.
Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang hidup di tenggorokan dan saluran pencernaan, dan pernah menjadi penyebab utama kecacatan di Amerika Serikat. Sejak diperkenalkannya vaksin polio pada tahun 1955, penyakit ini telah berhasil dibasmi di Amerika Serikat, namun masih umum di beberapa negara berkembang. Hingga saat ini polio masih menjadi salah satu penyakit yang diberantas di seluruh dunia. Itulah mengapa vaksinasi polio perlu dilakukan, terutama kepada anak, sebelum mereka memasuki bangku pendidikan. Vaksin Polio terdiri dari 2 jenis, yaitu polio hidup yang diberikan lewat mulut (oral polio vaccine/OPV) dan vaksin polio mati yang diberikan melalui suntikan (injection polio vaccine/IPV). Vaksin polio yang diberikan melalui mulut berisi virus yang dilemahkan, sehingga kekebalan yang terjadi berupa seperti terinfeksi secara alamiah oleh virus polio yang dilemahkan. “Karena virus yang dilemahkan masuk ke dalam usus, maka tinja bayi atau anak yang telah divaksinasi dapat mengandung vaksin polio lemah tersebut selama beberapa waktu, dimana anak atau bayi dengan daya tahan tubuh rendah dapat terinfeksi virus polio yang dilemahkan tadi. Untuk menghindari hal tersebut, dirancanglah vaksin polio suntikan dengan kandungan komponen virus yang dapat merangsang tubuh membentuk antibodi. Vaksin jenis ini tidak mengandung virus utuh, sehingga tinja tidak akan mengandung virus polio vaksin dan penularan terhadap lingkungan tidak terjadi,” papar Dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), Mtrop (Paed), dokter spesialis anak dan konsultan dari Divisi Penyakit Infeksi dan Pediatri Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI-RSCM sekaligus juga anggota Satgas Imuninasi PP-IDAI. Namun, karena kasus polio di Indonesia masih merupakan suatu ancaman, vaksin polio melalui mulut masih diperlukan untuk memberi perlindungan spesifik pada usus. Untuk pemberiannya, menurut Dr. Hindra, 2 tetes vaksin polio oral (OPV) diberikan setelah lahir. “Biasanya sebelum bayi dibawa pulang ke rumah diberikan vaksin polio. Vaksin polio bersama vaksin DTP diberikan bersamaan mulai usia 2-3 bulan dengan selang waktu 6-8 minggu,” jelasnya. Jika Anda telah menerima vaksinasi polio sebelum tahun 2000, Anda mungkin telah menerima vaksin polio oral (OPV), yang dibuat dari virus polio hidup. Meskipun vaksin virus hidup sangat efektif untuk melindungi seseorang terhadap polio, beberapa kasus polio per tahun disebabkan oleh vaksin oral itu sendiri. Pada tahun 2000, Amerika Serikat beralih ke vaksin polio tidak aktif (IPV). Menggunakan jenis virus yang tidak aktif yang tidak dapat menyebabkan polio. IPV biasanya diberikan sebagai suntikan di lengan atau kaki. IPV diberikan bersamaan dengan vaksinasi lainnya. Kebanyakan orang mendapatkan vaksin tersebut saat mereka masih anak-anak. Karena kebanyakan orang dewasa menerima vaksin saat mereka masih kecil, vaksinasi polio rutin disarankan untuk dilakukan kepada orang-orang berusia 18 tahun ke atas. Terdapat tiga kelompok orang dewasa yang berisiko tinggi untuk terkontak dengan virus polio, dan mereka harus mempertimbangkan untuk melakukan vaksinasi polio, diantaranya : Para petualang yang seringkali berpindah dari satu belahan dunia ke belahan dunia lainnya terutama ke tempat-tempat yang masih umum polio. Orang-orang yang bekerja di laboratorium penanganan spesimen yang mungkin mengandung virus polio. Petugas kesehatan yang kontak dekat dengan orang yang terinfeks ivirus polio Jika Anda bertemu dengan tiga grup tersebut, segera konsultasikan keadaan Anda kepada dokter untuk mendapatkan vaksinasi polio. Resiko dan Efek Samping Beberapa orang yang mendapatkan vaksinasi polio akan merasakan sakit, perih dan merah di tempat suntikan itu diberikan, namun di luar itu vaksin polio sangat aman. Kebanyakan orang sama sekali tidak memiliki masalah dengan hal tersebut. Namun, vaksin polio, seperti obat apapun, berpotensi menimbulkan masalah serius, seperti reaksi ialergi yang parah. Resiko bahwa vaksin tersebut dapat menimbulkan kerugian serius adalah sangat kecil. |
|
Sponsored Links |
Bookmarks |
Similar Threads | ||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Mengenal Arti Panas Dalam | feranurjanah | Health Kesehatan | 2 | 30th May 2015 01:20 PM |
mengenal kacang koro | barugratisan | Health Kesehatan | 0 | 7th May 2015 11:50 AM |
Mengenal Arti ToT… | supry | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 21st January 2015 09:36 AM |
Mengenal Profil Ban | sarahEO | Forum Mobilku | 0 | 22nd December 2014 08:15 PM |
Mengenal Jaket Gunung | konveksikaos | Forumku the Lounge | 1 | 14th July 2014 08:28 PM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|