Anggaran kartu sakti yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi disebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang tidak lain merupakan warisan APBN dari Pemerintahan SBY. Hanya saja, saat itu program ini belum terlaksana.
"Harus disadari APBN yang kita gunakan itu dari Pak Susilo Bambang Yudhoyono. Petanya sudah ada, pak Jokowi hanya tinggal menjalankan saja," ujar Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari, di Warung Daun, Cikini Sabtu (7/11/2014)
Dia menambahkan, administrasi yang baru harus dilakukan dan tidak mungkin menunggu anggaran fiskal yang dibuat oleh Presiden Jokowi. Oleh karena itu, dalam dua bulan ini, Pemerintahan Jokowi-JK hanya menggunakan peta yang sudah dibangun pada pemerintahan SBY.
"Dua bulan ini Pak Jokowi hanya menjalankan program kartu sakti ini, tahun depan baru bisa melakukan administrasi ulang program," tandasnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi baru saja meluncurkan tiga kartu pintar untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Tiga kartu tersebut, adalah Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera.
SUMBER