View Single Post
Old 23rd November 2014, 12:21 PM  
nonasakamoto
KaDes Forumku
 
Join Date: 3 Nov 2014
Userid: 2791
Location: Indonesia
Posts: 723
Real Name: Secret. lol.
Likes: 0
Liked 2 Times in 2 Posts
Default Tren Ngopi Jadi Gaya Hidup di Tiongkok, RI Genjot Ekspor Kopi

Tren Ngopi Jadi Gaya Hidup di Tiongkok, RI Genjot Ekspor Kopi
http://finance.detik.com/read/2014/1...-kopi?f9911033



Quote:
Jakarta -Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) serius menggenjot nilai ekspor kopi ke Tiongkok. Alasannya, karena tren konsumsi kopi di Tiongkok terus meningkat.

"Nilai ekspor kopi ke RRT selama lima tahun terakhir terus tumbuh, dengan tren sebesar 82,6%. Karena gaya hidup minum kopi menggeser konsumsi teh di RRT. Kami melihat ini sebagai sebuah peluang memperluas pasar," ungkap Nus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/11/2014).

Nus bahkan mengatakan, saat ini fenomena minum kopi di coffee shop (kafe kopi) sudah menjadi gaya hidup masyarakat kota Tiongkok. Menurut catatannya sekarang di kota Shanghai dan sekitarnya saja terdapat 4.000 kafe kopi, dan 200 perusahaan pemanggangan kopi dengan kebutuhan 20.000 ton kopi setiap tahunnya.

Berdasarkan data riset dari Minte, jumlah kafe di Tiongkok meningkat dua kali lipat dari 15.898 outlet menjadi 31.283 outlet selama periode 2007-2012. Merek global seperti Starbucks yang masuk Tiongkok sejak tahun 1999 terus menyasar generasi muda dan segmen pasar premium.

Starbucks saat ini memiliki 1.001 kafe dan menargetkan membuka 1.500 outlet di seluruh Tiongkok pada akhir 2015. Shanghai sebagai kota yang lebih awal mengenal budaya minum kopi sekaligus memiliki pertumbuhan konsumsi kopi tertinggi, Starbucks memiliki lebih dari 100 outlet.

"Sebagai penghasil kopi terbesar ke-3 di dunia setelah Brasil dan Vietnam, Indonesia wajib mendorong ekspornya. Nilai ekspor kopi pada tahun 2013 mencapai US$ 1,17 miliar. Kami harapkan nilai ekspor makanan olahan Indonesia terdongkrak hingga sebesar 9,5%-10,5%,” imbuhnya.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan Kemendag untuk menggenjot nilai ekspor kopi Indonesia ke Tiongkok. Caranya adalah dengan mengadakan misi dagang dan ikut pameran terbuka di Tiongkok. Misalnya pameran Tea & Coffee China merupakan bagian dari Pameran Food and Hospitality China (FHC) 2014. Dari 12 eksportir dan pelaku usaha kopi nasional yang dibawa, pemerintah sukses mendapatkan transaksi sebesar US$ 1,1 juta. Produk yang laku dijual adalah jenis green bean coffee dan roasted bean coffee jenis Arabica Gayo dan Arabica Mandailing.

"Namun Indonesia memiliki kopi luwak sebagai kopi termahal di dunia. Promosi ini sekaligus jadi upaya menangkis berbagai kampanye hitam tentang kopi luwak. Coffee is a language in itself,” kata Nus.
(wij/dnl)
nonasakamoto is offline   Reply With Quote