Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan kalau pemboman pada kapal asing itu bukan berarti mereka dibom selagi ada awaknya. Tetapi setelah dievakuasi para awaknya, kapal itu baru dibom untuk ditenggelamkan.
"Penenggelaman, dibom untuk ditenggelamkan," ungkap Susi usai melakukan penandatanganan MoU dengan KSAL Laksamana Marsetio di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (1/12/2014).
Meski menuai kritik terutama dari negara tetangga Malaysia, Susi yang datang dengan kebaya putih berselendang hijau itu mengatakan upaya yang dilakukannya memiliki dasar hukum. Ia juga sudah menyatakan, TNI AL sudah siap untuk melakukan eksekusi terhadap kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
"Kita kan ada UU nya dan pak KSAL sudah ready kok. Itu kan kata media (Malaysia-red). Seharusnya dicounter oleh media (kita) juga. Goverment dengan goverment, media dengan media," kata Susi.
Penegakan hukum yang tegas menurut Susi perlu dilakukan terutama mengingat dalam satu bulan terakhir saja sudah lebih dari 150 kapal ilegal yang memasuki perairan Indonesia. Dengan MoU yang telah dilakukannya dengan TNI AL, Susi merasa lebih lega.
"(Kapal ilegal) 5 kapal Thailand di Pontianak, kapal Vietnam 1, sama perahu 10/15 gross ton di Berau ada 163. Itu November saja. Nanti kalau kita operasi. Dengan Mou ini Pak KSAL sudah siap untuk back up kita," jelas mantan Bos Susi Air itu.
sumber:
http://news.detik.com/read/2014/12/0...991101mainnews
Untuk menyelamatkan kekayaan Indonesia, apapun harus kita lakukan!