View Single Post
Old 16th July 2012, 01:34 PM  
Wk. RT
 
Join Date: 10 Jul 2012
Userid: 3
Posts: 73
Real Name: My Real Name is ...
Likes: 4
Liked 18 Times in 6 Posts
Post Apa itu Backpacker atau Backpacking ?

Menurut Wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Backpacking_(travel)

Quote:
Backpacking is a form of low-cost, independent international travel. It includes the use of a backpack or other luggage that is easily carried for long distances or long periods of time; the use of public transport; inexpensive lodging such as youth hostels; a longer duration to the trip when compared with conventional vacations; and an interest in meeting the locals as well as seeing the sights. It is typically associated with young adults, who generally have fewer obligations and thus more time to travel. They also have less money to spend on hotels or private vehicles.

The definition of a backpacker has evolved as travelers from different cultures and regions participate. Recent research has found that "backpackers constituted a heterogeneous group with respect to the diversity of rationales and meanings attached to their travel experiences. They also displayed a common commitment to a non-institutionalised form of travel, which was central to their self-identification as backpackers."[1] Backpacking as a lifestyle and as a business has grown considerably in the 2000s[2] as a result of low-cost airlines [3] and hostels or budget accommodations in many parts of the world. Digital communication and resources make planning, executing, and continuing a long-term backpacking trip easier than before.
Menurut Beberapa Orang Indonesia

1. sumber : http://rudimenulis.blogspot.com/2011/07/backpacker.html
Quote:
Secara harfiah Backpacker berasal dari kata Backpack yang berarti ransel (tas) punggung, sedangkan Backpacker adalah orang yang melakukan perjalanan menggunakan ransel punggung.


Ransel punggung mereka hanya berisikan perlengkapan sederhana seperti pakaian, tempat makan, sleeping bag, dan sebagainya yang berguna dalam mengiringi perjalanan para Backpacker kemana pun pergi. It’s so simple, tinggal gendong lalu ransel punggung tersebut menjadi teman yang setia mengikuti para Backpacker bertualang.
Backpacker sering juga disebut dengan turis sandal japit, karena kebanyakan dari mereka selalu menggunakan sandal japit dalam perjalanannya, juga dikarenakan para Backpacker identik dengan turis “kere” alias mereka yang suka melakukan travelling dengan budget yang minim.
Kadang para Backpacker selalu tidur di mana saja menggunakan sleeping bag yang selalu mereka bawa dengan catatan tempat tersebut aman, semisal di bandara. Walaupun begitu, para backpacker bukanlah orang yang benar-benar “kere” dalam artian yang sebenarnya. Mereka dapat bepergian dengan menggunakan pesawat dan terkadang mereka harus mencarter transportasi lokal yang harganya tidak murah untuk dapat mengunjungi destinasi yang sulit dijangkau.
Sah-sah saja mereka disebut dengan turis “kere”, namun menurut saya kata yang tepat untuk menggambarkan para Backpacker adalah orang-orang (turis) yang senang dengan petualangan dan tantangan. Para Backpacker mengatur rencana perjalanannya sendiri, pergi ke suatu tempat yang menarik, jarang dikunjungi orang banyak, sulit dijangkau dan terkadang tidak mungkin didapatkan apabila menggunakan jasa paket wisata.
Namun terkadang mendadak mereka mengubah rencana perjalanannya sendiri dikarenakan rencana yang telah mereka buat tidak sesuai dengan yang diharapkan, atau menemukan destinasi yang lebih menarik yang sebelumnya tidak mereka rencanakan. Agak ribet juga memang dibanding berwisata dengan menggunakan jasa travel. Namun itulah seni dari menjadi seorang Backpacker.
Jadi, tidak ada salahnya Anda mencoba ber-travelling dengan menggunakan ransel punggung yang nyaman dibawa kemana saja sebagai tempat perlengkapan travelling Anda, yakni menjadi seorang Backpacker. Selamat mencoba.
2. sumber : http://wimoadi.wordpress.com/2011/08...tu-backpacker/
Quote:
Backpacker adalah istilah yang secara historis telah digunakan untuk menunjukkan suatu bentuk murah, perjalanan nasional/internasional independen. Ketentuan seperti perjalanan independen dan/atau anggaran perjalanan sering digunakan bergantian dengan backpacker. Faktor-faktor yang secara tradisional membedakan Backpacker dari bentuk pariwisata lain tetapi tidak terbatas pada hal berikut: penggunaan angkutan umum sebagai sarana perjalanan, preferensi penginapan sampai hotel tradisional, lama perjalanan liburan vs konvensional, penggunaan ransel, suatu kepentingan dalam rapat lokal, dan juga melihat pemandangan/wisata.
3. sumber : http://artson.blogspot.com/2005/01/a...ackpacker.html
Quote:
Backpacker adalah derivat kata backpack. Akar katanya back dan pack. Back, yang di-Indonesia-kan 'belakang', berasal dari kata Inggris kuno baec. Consice Oxford Dictionary menyebut baec datang dari bahasa Jerman. Pack juga pinjaman bahasa Jerman; kata bendanya pak, kata kerjanya pakken. Penutur bahasa Jawa punya kata 'pak' (mis: sepuluh pak [sepuluh bungkus] 'Jarum Filter') dan bahasa Indonesia memiliki kata 'paket' (dari package) yang kira-kira semakna.

*Menurut Santosa/Sangata-Kalimantan* Sebagai kata benda 'backpack' diberi padanan 'rucksack', di Indonesia-kan ransel. Ingat nggak, dulu setiap tentara mendapat jatah pembagian ransel dan bursak. Meski bisa dijinjing atau digendong, lantaran muatannya yang lebih besar bursak lebih sering digedong. Sebagai kata kerja 'backpack' diartikan travel atau hike carrying one's belonging in a rucksack; bepergian atau jalan kaki dengan membawa ransel. Memang arti 'backpack' telah meluas, mungkin istilahnya ameliorative atau jadi melebar tergantung dari sudut mana. Kalau mau zakelijk, kalau mau per takrif (definisi), yang lebih pas mestinya 'jalan kaki menggendong ransel'. Ransel baru digendong bila si empunya jalan kaki. Kalau bepergian dengan bis, ransel akan disimpan di bagasi.

Dalam kamus saya, saya artikan backpacker adalah melakukan perjalanan jauh dari satu kota ke kota lain dengan biaya yang ditekan se-irit mungkin, tentunya saya bawa ransel juga tapi nggak jalan jalan, karena beberapa kota yang saya singgahi, bisa sajah pakai pesawat udara, kereta ataupun bus tentunya dengan trip yang murah harganya. Seperti untuk naik pesawat saya pesan tiket sudah jauh hari supaya mendapatkan harga murah, naik bis atau keretapun bukan yang kelas eksekutif tapi disesuaikan dengan budget.

Buat jadi backpacker tidak sulit rencanakan perjalanan anda kota atau Negara mana, silahkan lihat, cek atau survey di internet, lihat keuangan kalau sudah cukup tinggal booking atau pesan tiket dari sekarang, mau pergi sendiri berdua atau rame nggak masalah. Di Phuket saya ketemu orang yang perginya sendirian. Dibangkok juga sama, bepergian sendirian kenalan di jalan terus jalan bareng2. Di KL terus di Singapore malah ketemu orang Indoensia. Di Johor Bahru satu hotel ama orang Djogya. Terus di BKK ketemu banyak orang juga.

Sekarang di Indonesia sudah ada beberapa grup yang rutin melakukan backpacker. Tapi saya tidak kenal, waktu BKK saya ketemu orang banyak dari seluruh dunia rata rata gayanya semuanya sama, pake sandal jepitkaus lusuh oblong bawa tas ransel gede, bawa map kecil ama notesnya….

Last edited by newbie; 16th July 2012 at 01:36 PM..
newbie is offline   Reply With Quote