forumku - View Single Post - PT Pos Optimistis Raih Pendapatan Rp4,3 T Tahun Ini

nonasakamoto · 12th December 2014, 02:04 PM

Bangun Sinergi Wujudkan Keberlanjutan dan Kemandirian Masyarakat Lewat ISIF 2014
http://www.tribunnews.com/bisnis/201...ewat-isif-2014

Quote:

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investasi sosial merupakan pendekatan strategis dalam menjalankan CSR. Lewat investasi sosial, baik perusahaan maupun masyarakat bisa memantau secara berkala sekaligus mengukur konsistensi dampak yang ditimbulkan atas program yang dijalankan sehingga kedua belah pihak bisa merasakan manfaat dalam jangka pendek dan panjang. Demikian dikatakan oleh Managing Partner Social Investment Indonesia (SII), Fajar Kurniawan, Kamis (11/1/2014)
“Tak sedikit pihak yang menjalankan CSR, dan program sosial secara umum, belum menempatkannya sebagai investasi sosial,” kata Fajar Kurniawan.
Selain soal cara pandang terhadap program CSR, Fajar mengakui lemahnya sinergi juga turut menyumbang persoalan yang berujung pada mandegnya pencapaian tujuan program, khususnya pencapaian keberlanjutan dan peningkatan kemandirian masyarakat.
Guna mendorong terciptanya sinergi antarpihak baik pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, Social investment Indonesia (SII) dan A+ CSR Indonesia, lewat acara tahunan menggelar Indonesia Social Investment Forum (ISIF) 2014 di Hotel Hyatt Regency Yogyakarta pada 9-11 Desember 2014. Pertemuan kali ini mengusung tema 'Mengukuhkan Kemitraan Tiga Sektor untuk Investasi Sosial.
''Pertemuan ini kami harapan dapat mendorong dan meningkatkan kemandirian masyarakat, terutama jelang Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) pada 2015 serta di tengah masih lemahnya daya saing masyarakat,'' ujarnya.
Dengan bersinergi, diharapkan bisa mempercepat proses dan memperbesar dampak dari investasi sosial sebagai upaya meningkatkan kemandirian masyarakat. Fajar mengatakan, tanpa sinergi rasanya mustahil Indonesia bisa meraih manfaat dari MEA pada 2015.
''Apalagi mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) yang akan segera menggantikan Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals, MDGs),'' jelasnya Fajar.
Sementara itu Jalal, chairman Of Advisory Board Social Investment Indonesia (SII), mengatakan pembangunan berkelanjutan mutlak dijalankan untuk menjaga daya dukung lingkungan. Ironisnya realisasi pembangunan berkelanjutan tersebut justru semakin sulit untuk diwujudkan pada masa sekarang.
Ia mengatakan ketika World Commission on Environment and Development (WCED) merumuskan pembangunan berkelanjutan pada 1987, masalah dunia tidaklah serumit sekarang. Belum ada virus Ebola, perubahan iklim, atau cuaca ekstrim seperti saat ini.
''Kondisi ini terjadi akibat selalu menunda mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Sebuah konsep pembangunan yang berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini tanpa mengorbankan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di masa depan,'' ujar alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.