Ketika Konflik di Ambon berubah menjadi konflik Horisontal dan memicu perang saudara, Bandara Pattimura mulai ditinggalkan oleh karyawannya. Akibatnya operasional Bandara Pattimura terganggu dan lumpuh, hal ini terjadi karena rasa takut yang dialami oleh para karyawan atau petugas Bandara tersebut karena adanya ancaman serta bahaya yang menyangkut jiwa seseorang.
Melihat kasus di Ambon tersebut Korpaskhas segera menerjunkan pasukannya untuk mengamankan dan mempertahankan Bandara atau Pangkalan Udara Pattimura tersebut yang masih rawan situasinya sehingga bisa memfungsikan kembali Pangkalan Udara yang masih dibawah ancaman akibat dampak dari konflik yang memicu perang saudara.
Salah satu Tim yang ikut diterjunkan adalah Tim Pengendali Pangkalan atau biasa kita sebut Tim Dallan, dengan mengemban misi yang bertujuan untuk memfungsikan kembali pangkalan udara yang masih berada dalam ancaman dan mengoperasionalkannya agar operasi penerbangan dapat terdukung.
Tulisan diatas merupakan salah satu bukti dari kehandalan Tim Dallan Paskhas yang telah mampu membuktikan eksistensinya dalam berbagai medan operasi. Sebenarnya Tim Dallan ini adalah salah satu Tim Elit yang dimiliki Korpaskhas karena memiliki misi yang mampu disederajatkan dengan tim – tim elit lain yang dimiliki oleh TNI. Apa itu Tim Dallan?
Pangkalan Udara merupakan salah satu komponen TNI Angkatan Udara yang memiliki peranan sangat penting untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan Oprasi Udara. Pangkalan Udara beserta fasilitas, alat peralatan, dan perlengkapan pendukungnya harus dapat mendukung operasi penerbangan baik dalam keadaan aman, rawan maupun gawat. Oleh sebab itu diperlukan Satuan yang mampu mengoperasikan Pangkalan Udara khususnya dalam situasi rawan dan gawat.
Tim Dallan merupakan salah satu tim yang merupakan bagian dari Unsur Paskhas yang mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan kembali fungsi Pangkalan Udara dalam rangka pelaksanaan operasi lanjutan. Secara spesifik anggota Tim Dallan dilatih untuk memperoleh sasaran dari Operasi Pengendali Pangkalan berupa :
a. Berfungsinya fasilitas pendukung operasi penerbangan dengan baik.
b. Terjaminnya pelaksanaan operasi penerbangan dengan aman dan lancar.
c. Terdukungnya operasi udara dengan aman dan lancar.
Kemampuan menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki oleh anggota Tim Dallan dalam melaksanakan Operasi Pengendali Pangkalan, kemampuan tersebut berupa :
a. Mampu diterjunkan, didaratkan ke sasaran daerah operasi bersama eselon serbuan atau eselon susulan.
b. Mampu melaksanakan kegiatan Intelijen.
c. Mampu melaksanakan taktik dan teknik pertempuran di darat.
d. Mampu mengoperasikan fasilitas dukungan operasi penerbangan di Pangkalan Udara.
e. Mampu melaksanakan Ground Handling.
f. Mampu melaksanakan Zeni lapangan secara terbatas.
g. Mampu melaksanakan prosedur komlek.
h. Mampu melaksanakan dukungan kesehatan secara terbatas.
Dalam melaksanakan Operasi Pengendalian Pangkalan, Tim Dallan memiliki organisasi yang terbagi dalam 4 kelompok yaitu Kelompok Komando, kelompok Base Ops, Kelompok Ground Handling dan Kelompok Crash Team, kelompok – kelompok tersebut membawahi unit – unit kecil yang mewadahi fungsi-fungsi Inteljen, PLLU, Meteo, Komlek, PK, DAAU, GSE, Kesehatan dan Zilap.
Operasi Pengendalian Pangkalan digunakan pada tingkat eskalasi ancaman rawan dan gawat dalam rangka mendukung operasi udara yaitu :
a. Pada saat terjadi konflik intensitas rendah yang mengakibatkan tidak berfungsinya Pangkalan Udara.
b. Setelah Pangkalan Udara direbut kembali dari musuh atau masih dibawah ancaman.
Tercatat sudah beberapa peristiwa di tanah air yang melibatkan Tim Dallan akan eksistensinya di berbagai medan Operasi. Mulai dari Konflik Ambon, penanganan dan pengendalian Bandara Komoro yang awaki oleh personel Bravo 90 ketika Pasukan Pertahanan Udara Australia (ADG) tiba, sampai dengan pengendalian Bandara Malikussaleh Lhokseumawe NAD yang diawaki oleh Tim Dallan Skadron Paskhas NAD. Untuk mengantisipasi dan meminimalisir kegagalan serta menuju professional salah satu jalan yang ditempuh adalah latihan, latihan, dan lati
sumber