^ Subhanallah ...
Copy paste dari
http://indonesiaindonesia.com/f/8752...kanan-minuman/
وعن ابن عباس رضي الله عنهما : أنَّ النبيَّ صلى الله عليه وسلم نهى أن يُتَنَفَّسَ في الإناءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ . رواه الترمذي.
Dari Ibnu Abbas ra, “Bahwasanya Nabi saw melarang bernafas pada
Bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At-Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Larangan-larangan di dalam hadis tersebut difahami sebagai makruh, bukan haram [2]
Dalam Syarahnya terhadap kitab Riyadhusshalihin, Syaikh Al-‘Alamah Muhammad Bin Sholeh Al-‘Utsaimin berkata:
إلا أن بعض العلماء استثنى من ذلك ما دعت إليه ال�*اجة ، كما لو كان الشراب �*اراً وي�*تاج إلى السرعة ، فرخص في هذا بعض العلماء، ولكن الأولى أن لا ينفخ �*تى لو كان �*اراً؛ إذا كان �*اراً وعنده إناء آخر فإنه يصبه في الإناء ثم يعيده ثانية �*تى يبرد
“akan tetapi sebagian ‘Ulama mengecualikan larangan itu jika sangat dibutuhkan, seperti seseorang yang perlu makanan tersebut dalam waktu cepat maka para ulama memberika rukhshah/keringanan, tetapi yang utama adalah tidak meniupnya walaupun makanan/minuman itu panas.apabila makanan/minuman itu panas sedangkan ia memiliki bejana/wadah yang lain, maka hendaknya ia memindahkannya kewadah yang lain kemudian mengembalikannya lagi dan begitu seterusnya sampai makanan/minuman itu menjadi dingin.”
[3]