1,1 juta hektar hutan di Indonesia setiap tahunnya hilang akibat adanya deforestasi atau penggudulan dan penebangan hutan. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena semakin lama, hutan di Indonesia akan habis dan berdampak buruk terhadap kondisi alam tidak hanya Indonesia tapi juga dunia secara umum.
Berdasarkan data yang dirils Forest Watch Indonesia (FWI), laju deforestasi di Indonesia tetap parah walaupun secara angka luasnya tak sebesar periode-periode sebelumnya. Hal ini diakibatkan hutannya memang sudah semakin sedikit.
Pada awal tahun 2000-an, deforestasi di Indonesia bahkan pernah masuk dalam Guinness Book of World Records dengan laju deforestasi paling tinggi di dunia, saat itu tercatat sebanyak dua juta hektar hutan di Indonesia hilang pertahunnya.
“Dengan angka dua juta hektar pertahun itu sama dengan enam kali luas lapangan sepak bola/menit,” ujar E. G. Togu Manurung, Ketua Perkumpulan FWI.
Lebih lanjut, Togu juga menjelaskan bahwa Indonesia saat ini masih tercatat sebagai daerah dengan laju deforestasi tertinggi di dunia. Alih fungsi lahan dan juga penebangan liar untuk mengambil kayu menjadi kejahatan lingkungan yang tak pernah berhenti di Indonesia. Terlebih lagi, penebangan hutan tersebut banyak dilakukan secara ilegal dan merugikan negara.
“Hutan dikuras habis, ditebang berlebihan sehingga laju deforestasi hutan Indonesia sangat tinggi, bahkan tertinggi di dunia,” papar Togu.
Jika ditilik dari angka luas hutan yang ditebang pertahunnya saat ini memang mengalami penurunan dari tahun atau periode sebelumnya. Dulu, pada periode 2000-2008 penebangan hutan atau deforestasi mencapai 1,5 juta hektar pertahun. Kini angkanya menjadi 1,1 juta hekhar antara periode 2009-2013. Termasuk juga pada tahun 2014 lalu.
Namun, Togu menegaskan penurunan angka tersebut bukan menjadi parameter bahwa laju deforestasi telah ditekan. Akan tetapi karena areal hutan di Indonesia sendiri memang sudah semakin sedikit.
“Penurunan laju deforestasi ini bukan karena prestasi pemerintah, tetapi karena hutan di luar sana sudah semakin menyusut tutupan kawasannya,” tegas Togu.