Bekasi - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan sistem penimbangan volume sampah secara "online" di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi pada 2015.
"Sistem ini mempercepat proses penimbangan dan memudahkan pengawasan kami," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptasri Ediningtyas Kusumadewi saat mengunjungi TPST Bantargebang di Bekasi, Sabtu (7/3).
Menurut dia, sudah selayaknya fasilitas pengolahan sampah di Ibukota Negara menerapkan teknologi dan sistem informasi yang lebih canggih dari sebelumnya.
Dia mengatakan, sistem penimbangan sampah "online" tersebut menggunakan dua unit jembatan timbang sebagai timbangan masuk dan keluar yang dihubungkan dengan jaringan komputer.
Jembatan masuk akan mencatat berat truk sebelum "unloading", sedangkan jembatan keluar akan mencatat berat truk setelah "unloading".
"Sehingga diharapkan akan menghasilkan berat kosong truk secara real-time untuk kemudian print out struk di timbangan keluar," katanya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai, penerapan timbangan sampah secara "online" di TPST Bantargebang membuat penghitungan volume sampah menjadi lebih tertib dan sistematis.
Aplikasi yang dikembangkan terdiri dari aplikasi pencatatan dan pelaporan penimbangan sampah dan aplikasi monitoring pelaporan penimbangan yang dilengkapi monitor CCTV dengan "platform web based".
"Dengan akan dibangunnya jembatan timbang 'online' pada tahun 2015, secara tidak langsung akan menghemat APBD untuk jasa penimbangan di TPST Bantargebang," katanya.
Alasannya, sistem "online" yang sudah terbangun nantinya akan mengurangi keterlibatan tenaga ahli yang selama ini difungsikan sebagai konsultan jasa penimbangan di TPST Bantargebang.
http://www.beritasatu.com/megapolita...targebang.html