“Waktu upacara pembagian medali, duta besar kita indonesia (
puisi) duduk di samping duta besar berbagai negara sahabat seperti Filipina,Thailand, dsb. Waktu Honorable Manson disebutkan ternyata tidak ada siswa Indonesia. Dubes-dubes bertanya kepada dubes kita, kalau diterjemahkan ‘kok ga ada ya siswa Indonesia’. Dubes kita tersenyum saja. Kemudian setelah itu dipanggil satu per satu peraih medali perunggu, ada yang maju dari Filipina, Thailand, Kazakhstan,
puisi persahabatan dsb. Lagi-lagi dubes negara sahabat bertanya ‘kok ga ada ya siswa dari Indonesia?’ Kembali dubes kita tersenyum. Dubes kita menyalami dubes yang siswanya meraih medali perunggu. Kemudian ketika medali perak disebut, muncul seorang anak kecil, masih SMP, dengan peci sambil mengibarkan bendera kecil, merah-putih, dan namanya diumumkan, M Firmansyah Kasim from Indonesia. Saat itu dubes negara sahabat kelihatan bingung, mungkin mereka berpikir ‘ga salah nih?’ Ketika mereka sadar, mereka langsung mengucapkan selamat kepada dubes kita. Tidak lama kemudian dipanggil mereka yang mendapat medali emas, saat itu dubes negara sahabat kaget luar biasa. Empat anak Indonesia dipanggil berpeci hitam, dengan jas hitam, gagah perkasa. Satu per satu maju sambil mengibar-ngibarkan bendera merah putih, mengesankan dan mengharukan. Semua dubes langsung mengucapkan selamat kepada dubes kita sambil berkata bahwa Indonesia hebat
kumpulan biodata. Tidak stop sampai di situ. Ketika diumumkan Champion of International Physics Olympiad (IPho) 2006 issssss…..Jonathan Pradana Mailoa from Indonesia. Semua orang Indonesia pun bersorak, diikuti dengan berdiri, merinding, semua orang mulai berdiri, tepuk tangan menggema cukup lama. Hampir semua orang Indonesia yang hadir dalam upacara itu, tidak kuasa menahan air mata turun, air mata terharu, air mata kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar. Segala rasa capek dan lelah langsung hilang seketika.