View Single Post
Old 13th March 2015, 09:56 AM  
Wakil Camat
 
Join Date: 31 Oct 2014
Userid: 2758
Location: SmovieX.com | Tempat nonton dan download Film | Sering-sering berkunjung yah!
Posts: 3,641
Likes: 41
Liked 5 Times in 5 Posts
Default Rupiah Masih Menanti Terhentinya Penguatan Dolar

Quote:
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar Rupiah diperkirakan akan berada pada kisaran level support Rp13.065 per USD dengan resistance Rp13.240 per USD. Rupiah masih berada pada titik lemahnya.

Analis PT Universal Broker Indonesia Alwi Assegaf mengungkapkan,jika isu kenaikan suku bunga The Fed masih tetap membayangi sentimen rupiah. Namun indeks Dolar Amerika Serikat (AS) telah berada di area resistance cukup tinggi, menyebabkan adanya pemulihan untuk Dolar.

"Tetapi penguatan dolar AS bisa terhenti, karena profit taking saja dan adanya koreksi dari dolar kemungkinan akan sedikit meredam pelemahan rupiah. Apalagi jika dilihat perdagangan kemarin rupiah menguat tipis, Dolar AS terkoreksi meskipun juga mata uang lainnya seperti Euro, Poundsterling masih mengalami pelemahan," papar Alwi kepada Okezone di Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Lebih lanjut Alwi menjelaskan,kemungkinan penguatan Dolar AS yang cukup dalam sebabkan Dolar AS justru terkoreksi. Berpotensi meredam sedikit tekanan terhadap Rupiah.

"Karena dolar AS sudah menguat tajam 12 tahun di level tertinggi,maka wajar kalau terkoreksi. Koreksi dolar AS ini dapat berdampak positif dan kemungkinan akan redam pelemahan yang terjadi saat ini dan masih tetap berada di level 13.000 karena itukan tadinya menjadi level psikologis tetapi kini menjadi level support," imbuh dia.

Di sisi lain, minggu depan mungkin baru terlihat kalau prospek kebijakan kenaikan suku bunga The Fed.Apakah The Fed akan menegaskan dalam rapatnya nanti adanya kenaikan suku bunga atau masih memberikan pernyataan yang mengambang.

"Karena Yellen kan sejauh ini selalu memakai kata bersabar untuk kenaikan suku bunga The Fed tidak akan buru-buru menaikkan suku bunga.Kalau kata bersabar itu masih digunakan maka dolar terkoreksi membuat Rupiah bisa menguat tipis,tetapi kala kalo komerntar The Fed itu tidak dovish," jelasnya.

Namun karena kalau dilihat sebenarnya penguatan dolar AS juga membuat AS sendiri tidak bagus.Lantaran ekspor negara adidaya tersebut menjadi kurang kompetitif,dibandingkan negara lainnya yang justru berusaha melemahkan nilai tukar mata uang lainnya seperti Euro yang terus melemah akibat kebijakan European Central Bank (ECB) keluarkan stimulusnya.

"Ini bukan suatu kepanikan tapi ini merefleksikan kebijakan moneter AS dibanding Bank Central AS,ada pernyataan dari Ketua The Fed sendiri yang melihat situasi ekonomi global sedang lesu. Kemungkinan tidak akan terlalu terburu-buru kenaikan suku bunga dan masih waspada," tandasnya.
SUMBER : Okezone.com
sucyresky is offline   Reply With Quote