View Single Post
Old 3rd August 2012, 10:22 AM  
endar.agustyan
[M]
Sek Cam
 
endar.agustyan's Avatar
 
Join Date: 16 Jul 2012
Userid: 17
Location: Bandung
Posts: 1,860
Real Name: Endar Agustyan
Likes: 43
Liked 80 Times in 48 Posts
Default

AirAsia Melamar Batavia

http://realtime.wsj.com/indonesia/20...lamar-batavia/



Quote:
AirAsia Bhd, budget airline terbesar Asia, berencana mengambil alih kepemilikan Batavia Air dalam upaya mempercepat pertumbuhan maskapai Malaysia itu di Indonesia.

AirAsia akan membeli 49% kepemilikan Batavia Air, sedangkan mitra AirAsia di Indonesia, PT Fersindo Nusaperkasa, akan membeli sisa 51%. Total nilai akuisisinya mencapai $80 juta atau sedikit di atas Rp 750 miliar. Kepemilikan asing di maskapai nasional dibatasi sampai 49%. Saat ini, Batavia menguasai pangsa pasar 11% penerbangan dalam negeri.

“Akuisisi Batavia ini adalah peluang emas bagi AirAsia untuk mempercepat rencana pertumbuhan kami di salah satu pasar penerbangan paling menarik di Asia, sekaligus menggarisbawahi keyakinan kami akan tingginya potensi pertumbuhan sektor penerbangan Indonesia,” kata Tony Fernandes, Group CEO AirAsia, yang belum lama ini mengumumkan rencana pindah ke Indonesia dan memimpin perusahaannya di sini.

Para pengamat melihat Indonesia sebagai salah satu pasar terakhir yang masih menyimpan potensi pertumbuhan di sektor perjalanan udara. Menurut data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Kementerian Perhubungan, jumlah penumpang penerbangan dalam dan luar negeri melonjak lebih dari 65% dalam dua tahun terakhir menjadi sekitar 68 juta penumpang tahun lalu.

AirAsia sudah lama beroperasi di Indonesia, terutama di kota besar seperti Jakarta dan Yogyakarta. Tapi maskapai Malaysia ini menghadapi persaingan sengit, karena jumlah maskapai nasional relatif lebih banyak dibandingkan negara lain di kawasan ini.

Akuisisi Batavia Air akan menambah 30 pesawat lebih untuk armada AirAsia yang saat ini berjumlah sekitar 100 pesawat. AirAsia juga mendapat landing right baru di Indonesia dan negara lain, plus hub baru di Surabaya. Yang tak kalah penting adalah jaringan biro perjalanan yang saat ini dimiliki Batavia. Menurut analis Ahmad Maghfur Usman dari OSK Research (Kuala Lumpur), ini adalah aset penting di Indonesia karena sebagian besar penumpang maskapai murah di sini tidak memiliki akses mudah untuk memesan tiket via internet.

“Akuisisi adalah cara yang cepat untuk memperluas pangsa pasar AirAsia,” ujarnya.

Dengan tambahan beban utang dan biaya integrasi, akuisisi bukan jalan yang lazim ditempuh maskapai murah (budget airline). Tapi para pengamat melihat AirAsia rela menanggung beban tambahan itu untuk mencoba unggul dalam persaingan di Indonesia.

Belum lama ini, rencana AirAsia menggandeng Malaysian Airline System Bhd (MAS), maskapai nasional negeri jiran, gagal membuahkan hasil. Kedua pihak pada Mei lalu memutuskan membatalkan kesepakatan tukar guling saham yang disusun sejak tahun lalu, akibat keberatan dari serikat pekerja MAS.

AirAsia tampaknya tak akan menemui kesulitan semacam itu dengan Batavia Air. Sebagai perusahaan swasta tertutup, maskapai yang mulai lepas landas tahun 2002 ini tidak membawa isu politik yang umumnya membebani maskapai milik negara.

“Ini adalah akuisisi maskapai pertama bagi AirAsia,” kata Ahmad Usman dari OSK Research. “Kita akan lihat apakah Tony bisa menunjukkan kelihaiannya.”

Pada saat yang sama, Tony Fernandes mengumumkan bahwa penawaran saham perdana AirAsia Indonesia akan ditunda sampai akuisisi Batavia benar-benar tuntas. Penawaran perdana itu awalnya dijadwalkan di kuartal keempat tahun ini.
__________________
endar.agustyan is offline   Reply With Quote