View Single Post
Old 27th August 2015, 02:19 PM  
Ketua RT
 
Join Date: 29 Jul 2015
Userid: 4127
Posts: 87
Likes: 0
Liked 3 Times in 3 Posts
Default Cara Kerja Vaksin Dalam Tubuh

Vaksin berfungsi membantu tubuh mempersiapkan diri untuk melawan penyakit.
Pada dasarnya, vaksin memberi tubuh semacam “bocoran” karakteristik bakteri, virus, atau racun tertentu sehingga memungkinkan tubuh untuk belajar bagaimana cara mempertahankan diri.

Jika tubuh pada akhirnya diserang oleh patogen tertentu setelah vaksin diberikan, maka sistem kekebalan tubuh sudah siap untuk melawan serangan tersebut.
Kebanyakan vaksin diberikan dalam bentuk suntikan atau cairan yang dikonsumsi melalui mulut.
Namun, beberapa vaksin diberikan dengan cara dihirup dalam bentuk aerosol atau bubuk.
Mayoritas vaksin mengandung virus atau bakteri yang telah dilemahkan atau dibunuh.
Sedangkan vaksin jenis lain mengandung racun yang dilemahkan. Meskipun merupakan agen penyebab penyakit, vaksin bersifat aman bagi tubuh dan tidak menyebabkan penyakit.
Ketika patogen lemah atau yang telah mati diperkenalkan ke dalam aliran darah, sel B tubuh akan langsung bekerja.

Sel B adalah sel-sel yang bertanggung jawab memerangi patogen penyebab penyakit.
Setelah sel B dirangsang untuk bertindak, antibodi kemudian terbentuk sehingga tubuh mengembangkan kekebalan terhadap patogen tertentu.

Setelah seseorang menerima vaksin dan memiliki kekebalan, dia biasanya akan terlindungi seumur hidup.
Namun, terkadang vaksin tidak memberikan kekebalan seumur hidup. Sebagai contoh, beberapa vaksin, seperti tetanus dan pertusis, hanya efektif untuk waktu terbatas.

Cara kerja vaksin di dalam tubuh tidak sama dengan obat yang dosisnya, terutama dipengaruhi oleh berat badan. Semakin besar badan seseorang, semakin tinggi pula dosis obat yang dibutuhkan, agar obat dapat bekerja optimal dan memberikan khasiat. Namun, tidak demikian halnya dengan vaksin. Banyak vaksin, baik untuk anak maupun orang dewasa, memiliki dosis yang sama, biasanya 0,5 ml. Padahal orang dewasa dan anak-anak memiliki rentang berat badan yang jauh berbeda.
Hal ini dikarenakan vaksin tidak disuntikkan ke dalam pembuluh darah, tetapi ke jaringan di bawah kulit (subkutan), ke dalam otot (intramuskular), ke dalam kulit (intrakutan), dan ke dalam saluran cerna melalui jalur mulut (oral). Sementara obat masuk ke dalam aliran darah dan mengalir bersama darah untuk mencapai reseptor yang dituju sehingga obat bisa bekerja.
Antigen vaksin yang telah masuk ke dalam jaringan pada lokasi suntikan akan bergerak menuju kelenjar getah bening terdekat. Kelenjar yang merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh ini berisi sel-sel imunologis. Salah satunya bernama Antigen Presenting Cells (APC) yang memperkenalkan antigen vaksin kepada sel-sel imunologis lainnya sehingga terbentuklah antibodi spesifik terhadap antigen ini.
Reaksi antigen-antibodi ini bersifat lokal, yakni hanya terjadi di tempat suntikan saja. Begitu pula dengan ajuvan di dalam vaksin yang meningkatkan respons imun yang juga hanya bekerja secara lokal. Awalnya, memang antibodi hanya dihasilkan di lokasi suntikan saja. Namun, ketika infeksi yang sesungguhnya datang, sel-sel antibodi diproduksi dan bergerak menuju lokasi infeksi melalui aliran darah.
__________________
Toprankindonesia.com | cari kursi kantor |
rank123 is offline   Reply With Quote