Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok menyatakan 70 persen dari 3.000 guru sekolah negeri di kota itu kurang berkualitas dalam mengajar. Penyebabnya tak lain karena sertifikasi guru yang mereka dapatkan tidak dibarengi dengan keinginan mengajar dengan inovasi baru. Akibatnya, banyak para siswa yang diajarkan tidak niat belajar dan tidak dapat menciptakan lingkungan belajar yang baik.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Dewi Utami mengatakan, temuan 70 persen guru yang kurang berkualitas dalam mengajar ketika melakukan uji coba terhadap sertifi kasi yang mereka dapatkan. Dari total 3.000 guru yang ada di kota ini hanya 900 orang guru yang memenuhi standar sertifi kasi mutu guru. Sisanya sebanyak 2.100 guru tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk mengajar.
”Guru di Depok itu tidak inovatif dalam mengajar. Mereka tidak mampu menciptakan siswa menjadi aktif belajar dan menciptakan lingkungan belajar yang kreatif. Makanya guru ini kami sebut belum berkualitas,” kata Dewi saat dihubungi indopos.co.id, kemarin.
Dewi menjelaskan,
hosting terbaik dan murah 3.000 guru itu tersebar di sejumlah sekolah negeri. Mulai dari SD, SMP, hingga SMA, serta SMK. Berdasarkan hasil pantauan Disdik sendiri di sejumlah sekolah, kualitas mengajar pahlawan tanpa tanda jasa (Guru,red) tidak memiliki kemampuan mengajar sesuai dengan standar sertifi kasi mutu yang dapatkan. Padahal, seharusnya sertifikasi yang di dapatkan itu tidak para guru diuji coba untuk membuat inovasi mengajar dalam menarik perhatian siswa untuk giat belajar.
”Pola mengajar mereka jauh di bawah standar sertifi kasi yang telah diperoleh. Kami juga memantau banyak guru yang bersertifi kat pendidik mangkir saat jam mengajar. Beragam alasan mereka lontarkan untuk menghindari sanksi,” paparnya.