JAKARTA - Sudah 20 tahun lebih Indonesia tidak memiliki kilang minyak baru yang besar. Karena itu, perlu dibangun kilang walau ukurannya kecil atau mini.
Investasi kilang minyak mini mengundang kontroversi. Usulan dari Pemerintah ini harus didukung jaminan, perangkat regulasi, transparansi dan keberpihakan. Permasalahan yang timbul adalah asal muasal dari feedstock minyak yang akan di alokasikan.
Pasalnya, feedstock minyak bagian negara, masih banyak dibutuhkan oleh Kilang milik PT Pertamina (Persero).
“Kalau mau bikin kilang, jangan pakai feedstock dalam negeri. Kita bukan jagoannya. Kalau kita diajak bangun feedstock dalam negeri, maka itu salah besar. Feedstock-nya harus dari luar negeri, itu baru membantu Indonesia,” ujar Putera di Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Elan Biantoro Kepala Humas SKK Migas menyatakan, tidak menutup kemungkinan feedstock didatangkan dari luar negeri.
“Kendati demikian jangan kemudian kita rebutan minyak dari dalam negeri. Ya, memang ada dalam negeri. Tapi tidak menutup kemungkinan harus membuka dari luar negeri karena feedstock-nya impor,” ungkap Elan.
Dia membandingkan Indonesia dengan Singapura yang lebih proaktif membangun kilang padahal negeri Singapura tidak mempunyai sumber daya alam yang berupa minyak.
http://economy.okezone.com/read/2015...edstock-minyak