Jakarta -Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengakui telah ada kesepakatan dengan Direktur Utama PT Pelindo II (persero) RJ Lino pada 3 minggu lalu. Kesepakatannya, Pelindo II mengizinkan pengembangan dan reaktivasi jaringan rel lama hingga masuk ke dalam Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pada pertemuan itu, hadir juga manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang nantinya bertugas membangun dan mengoperasikan kereta barang.
"Kereta barang di pelabuhan, 3 minggu lalu ada pertemuan KAI, Pelindo II, dan Kemenhub. Diusahakan kereta barang bisa sampai di seaway (dalam pelabuhan) Priok dan Cirebon," kata Jonan di bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur, Sabtu (12/9/2015).
Pasca kesepakatan itu, Kemenhub bersama Pelindo II dan KAI akan melanjutkan pengembangan kereta barang ke pelabuhan. Jonan menegaskan, angkutan kontainer menggunakan kereta bisa menjadi moda alternatif dari atau keluar pelabuhan.
"Ini penting agar ada pilihan transportasi, nggak hanya truk," sebutnya.
Jonan mengaku pihak Pelindo II pada pertemuan 3 minggu lalu telah melunak. Mereka sependapat bila harus ada moda alternatif dari atau keluar pelabuhan.
"Dulu Pelindo II kurang minat kalau ada kereta masuk ke palabuhan, karena tidak memangkas dwell time," jelasnya.
Sebelumnya, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli pada Kamis (9/9) kemarin melakukan pembongkaran beton yang menutupi rel di dalam Pelabuhan Tanjung Priok. Rizal ingin mempercepat reaktivasi jaringan kereta eks Belanda di dalam pelabuhan yang sudah tidak aktif sejak puluhan tahun. Pada aksi 'ngepret' di Pelabuhan Tanjung Priok, Rizal tidak melibatkan Pelindo II sebagai pengelola pelabuhan.
http://finance.detik.com/read/2015/0...ereta-di-priok