Beberapa orang kadang terlambat mengetahui bahwa dirinya menderita infeksi hati atau hepatitis karena gejalanya yang tidak mudah dikenali. Hepatitis adalah penyakit menular yang akan berbahaya jika telah mencapai kondisi kronis. Gejala hepatitis yang umum antara lain adalah sakit, kelelahan, kulit dan mata berwarna kekuningan, dan mual dan kebanyakan orang tidak mengetahui kapan perlu
vaksin hepatitis A untuk Anak di berikan.
Virus hepatitis terdiri dari beberapa jenis yaitu hepatitis A, B dan C. Semua jenis hepatitis menyebabkan peradangan hati. Jika penyakit ini terlambat dideteksi dan telah berkembang menjadi kronis, akan menimbulkan bekas luka pada hati. Kondisi tersebut disebut sirosis dan dapat membatasi fungsi hati. Bekas luka tersebut dapat mengembangkan kanker pada sel-sel hati. Oleh karena itu tujuan pengobatan terhadap hepatitis adalah untuk mencegah sirosis dan kanker hati.
Penyakit hepatitis A
disebabkan virus hepatitis A, biasa ditularkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar kotoran/tinja penderita hepatitis A (fecal-oral), bukan melalui aktivitas seksual atau kontak darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Hepatitis B dan C disebarkan melalui media darah dan aktivitas seksual, dan lebih berbahaya dibanding hepatitis A.
Masa Inkubasi
Waktu terekspos sampai kena penyakit hepatitis A kira-kira 2 sampai 6 minggu. Penderita hepatitis A akan mengalami gejala-gejala seperti demam, lemah, letih, dan lesu. Pada beberapa kasus hepatitis A, terjadi muntah-muntah terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas. Demam hepatitis A adalah demam terus menerus, tidak seperti demam lainnya yaitu pada demam berdarah, TBC, Typhus, dll.
Gejala
Seringkali tidak ada gejala hepatitis A bagi anak kecil; demam tiba-tiba, hilang nafsu makan, mual, muntah, penyakit kuning (kulit dan mata menjadi kuning), air kencing berwarna tua, tinja pucat. Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium: (1) pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual; (2) stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan (3) stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis hepatitis A, dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.
Masa pengasingan yang disarankan
Selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah penyakit kuning muncul. Pasien hepatitis A disarankan menjaga kebersihan.
Pencegahan
Penularan virus hepatitis A dicegah dengan menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan teliti; orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk vaksin hepatitis A sendiri (Havrix) atau bentuk kombinasi dengan vaksin hepatitis B (Twinrix). Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian, sementara imunisasi hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar, satu bulan dan 6 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan mereka yang sering jajan di luar rumah.