Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P Roeslani mengatakan, permasalahan ekonomi yang dihadapai Indonesia saat ini kompleks. Mulai dari penurunan ekspor, defisit neraca perdagangan hingga neraca berjalan yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi nasional tak sesuai harapan.
Menurutnya, hal itu terjadi karena sejak 10 tahun terakhir sektor usaha dan industri lebih mengandalkan ekspor komoditas dibandingkan menggiatkan industri manufaktur.
"Akhirnya ketika (harga komoditas) turun, itu sangat memengaruhi penghasilan orang Indonesia yang berimbas pada melemahnya perekonomian dalam negeri," ujar Rosan, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Maka itu, Rosan meminta pemerintah memperkuat sektor industri untuk menghadapi melemahnya situasi ekonomi. Menurut dia, industri yang harus kuat utamanya adalah sektor pertanian, maritim, pariwisata, dan jasa.
"Industri bisa menjadi pondasi baru perekonomian. Yang dimaksud dengan industri tidak hanya sebatas teknologi fabrikasi dan manufaktur, tetapi lebih pada peningkatan nilai tambah produk," paparnya.
Rosan menambahkan, pekerjaan pertama yang harus dilakukan pemerintah dan swasta adalah mempercepat pembangunan infrastruktur listrik. Hal ini agar mampu mengoptimalkan potensi batu bara yang melimpah, dan menghidupkan hilirisasi industri di daerah.
"Pembangunan pembangkit listrik dan optimalisasi penggunaannya untuk industri menjadi prioritas dibanding rencana pembangunan sarana prasarana fisik lainnya," pungkas Rosan.
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/...ruktur-listrik