Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera), Basuki Hadimuljono menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman Perum Perumnas dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk pembangunan kawasan terpadu rumah susun (rusun) Kemayoran, Jakarta Pusat.
Penandatanganan tersebut dilaksanakan di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (8/10), dalam rangka membangun hunian yang nyaman dan terpadu untuk warga. Program ini juga merupakan bagian dari program satu juta rumah yang dicanangkan oleh presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Basuki sendiri berterimakasih atas kerja sama yang dilakukan ini dalam rangka menambah hunian untuk di Ibu Kota. Apalagi saat ini masih ada sekitar 35.000 bidang lagi yang harus dipindahkan untuk mereka yang berada di bantaran Kali Ciliwung.
"Tapi intinya kita sepakat. Ciliwung yang mesti kita pindahkan saja ada 35.000 bidang. Ini belum hitung Kepala Keluarga (KK)," ujar Basuki.
Ia mengatakan, target hingga 2017 mendatang adalah bisa membangun sebanyak 50.000 unit. Jika tidak, katanya, maka Kempupera bisa marah karena anggaran sudah akan habis begitupun dengan warga yang pasti tidak terima.
"Cita-cita kami bagaimana BUMN dan BUMD gabung bersama. Harusnya kita tidak mungkin kalah, karena kita banyak sekali peluang. Kita bisa besar dengan kerja sama seperti ini. Kita akan bereskan semua secara bisnis. Kalau kata Presiden kita bisa seperti Temasek (perusahaan Singapura). Ini awal yang baik untuk kerja sama. Ya kita suka ribut-ribut sedikit lagi lah," katanya.
Perumnas sendiri di kawasan Kemayoran akan membangun di atas lahan 22,4 hektare yang terdiri dari 14,4 hektare lahan yang merupakan penataan kawasan kumuh dan padat penduduk serta 8 hektare merupakan peremajaan rusun.
http://www.beritasatu.com/pelayanan-...kemayoran.html