16th October 2015, 08:15 AM
|
|
Wakil Camat
Join Date: 31 Oct 2014
Userid: 2758
Location: SmovieX.com | Tempat nonton dan download Film | Sering-sering berkunjung yah!
Posts: 3,641
Likes: 41
Liked 5 Times in 5 Posts
|
Fed Tahan Suku Bunga, Krisis Ekonomi Baru Segera Lahir

Quote:
JAKARTA - Kondisi perekonomian dari negara-negara berkembang saat ini memang sedang mengalami penurunan. Meskipun The Fed memutuskan menunda kenaikan suku bunga, namun hal tersebut justru menimbulkan ketidakjelasan baru yang berdampak lebih parah bagi perekonomian negara berkembang.
Salah satu lembaga investasi terbesar di dunia Goldman Sachs memandang, ancaman baru kenaikan suku bunga yang lebih panjang bisa menjadi gelombang krisis keuangan baru yang muncul dari negara-negara ekonomi berkembang. Hal tersebut juga bertepatan dengan jatuhnya harga komoditas yang semakin dalam.
"Peningkatan ketidakpastian yang berdampak dari melemahnya ekonomi emerging market ditambah harga komoditas yang turun dan ancaman suku bunga AS menandai gelombang baru krisis keuangan global," tutur keterangan Goldman Sach dikutip dari CNBC, Jumat (16/10/2015).
Keputusan The Fed yang menunda kenaikan suku bunga memang cukup membantu untuk menstabilkan pasar dan mata uang banyak negara di dunia, namun beberapa analis termasuk Goldman Sachs memandang angin segar tersebut hanya bersifat sementara.
Goldman Shacs yakin dengan suku bunga yang rendah secara global memicu pertumbuhan kredit sekaligus penumpukan utang di banyak negara, khususnya di China. Hal tersebut kemungkinan akan menghambat pertumbuhan ekonomi secara global di masa mendatang.
"Banyak dari negara berkembang dan China cenderung lebih memikirkan untuk re-balancing pertumbuhan ekonominya, daripada memikirkan gangguan ekonomi struktural," tambahnya.
Kebijakan moneter dari pemerintah negara maju membuat banyak investor tertarik untuk berinvestasi di negara-negara berkembang karena menawarkan keuntungan suku bunga yang menjanjikan.
Namun dengan over investasi akan banyak perusahaan di negara berkembang terbebani hutang yang lebih besar, karena arus masuk modal yang lebih besar. Namun beban utang berpotensi menimbulkan masalah yang besar di tengah pertumbuhan ekonomi yang masih minim.
"Risiko default kredit dan kebangkrutan kemungkinan akan meningkat. Kombinasi dari tingkat investasi yang tinggi, meningkatnya utang dan penurunan pertumbuhan telah membuat pasar negara berkembang jauh lebih rentan daripada sebelumnya." pungkasnya.
|
SUMBER : Okezone.com
|
|
|
|