Jakarta - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa-1 atau lebih dikenal sebagai PLTU Cirebon Ekspansi kapasitas 1×1.000 Megawatt (MW) siap dibangun. Pembangkit ini merupakan bagian dari program 35.000 Megawatt.
Kepastian pembangunan diperoleh setelah ditandatanganinya dokumen perjanjian jual beli tenaga listrik atau power purchase agreement (PPA) antara PLN dengan kontraktor pembangunan pembangkit, yakni Konsorsium Marubeni Corporation, Indika Energy Tbk, Samtan Co. Ltd, Korea Midland Power Co. Ltd, dan Chubu Electric Power Co. Inc.
Konsorsium ini merupakan pembangkit listrik swasta atau independent power producer (IPP).
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, dengan Presiden Direktur Cirebon Energy Prasarana, Heru Dewanto mewakili konsorsium, di PLN Kantor Pusat, Jakarta, Jumat (23/10).
"Kami semua akan berusaha semaksimal mungkin. Kita akan belajar dari keberhasilan dan tantangan-tantangan yang ada di Cirebon tahap pertama yang sudah kami operasikan dengan baik hingga saat ini," kata Heru, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.
PLTU Cirebon Ekspansi 1×1.000 Megawatt ini akan dibangun di Desa Kanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dengan masa pembangunan konstruksi selama 51 bulan. Ditargetkan pembangkit ini dapat beroperasi secara komersial (COD) pada semester I tahun 2020. Namun, karena lahan sudah dibebaskan berkat kerja sama yang baik dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan maka diindikasikan pembangunan bisa lebih cepat.
Kapasitas pembangkit ekspansi ini lebih besar dari unit yang sudah ada saat ini, PLTU Cirebon 1x660 Megawatt. Pembangunan unit baru bernilai investasi Rp 26 triliun ini menggunakan teknologi ultra super critical boiler, dan diklaim lebih ramah lingkungan maupun hemat bahan bakar.
Dalam satu tahun, PLTU Cirebon Ekspansi diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 6,9 Terawatt hour (TWh). Listrik yang dihasilkan akan disalurkan melalui Gardu Induk (GI) 500 kiloVolt Mandirancan.
"Harapan kami mudah-mudahan dengan apa yang baru saja kita tanda tangani bersama merupakan awal untuk kita. Kalau boleh, istilah kami melakukan percepatan. Oleh karena itu kerja sama ini semoga membawa hasil positif dan kami berharap proyek ini akan membawa hasil yang lebih baik," ujar Sofyan.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/31...-dibangun.html