Kenapa kamu harus selalu menjalani psikotest dalam tahap penerimaan karyawan di sebuah perusahaan? Simpelnya, untuk membantu memilih pekerjaan yang tepat dengan psikotest tersebut. Banyak psikolog dan konselor karir percaya kalau karyawan akan lebih produktif bila menjalani karir sesuai dengan kepribadiannya. Dengan memilih pekerjaan yang sesuai dengan diri seseorang maka pekerjaannya akan optimal dan memberikan efek pada kenyamanan kerja dan produktivitas kerja, fit the job to the man.
Kepribadian tidak hanya memprediksi seberapa baik ketrampilan kamu cocok dengan tugas-tugas dari pekerjaan tertentu, tapi juga memprediksi bagaimana kamu akan ‘fit’ dengan budaya di lingkungan kerja serta orang-orang yang berada di sekitar kamu yang pastinya akan berinteraksi langsung dengan kamu.
Baca juga : Melihat Pekerjaan Yang Cocok Lewat Tulisan Tangan
Makanya, jangan berkecil hati dulu kalau kamu gagal menjadi karyawan karena tidak lulus psikotest. Tidak lulus psikotest bukan berarti kamu bodoh tapi bisa jadi posisi yang kamu lamar tidak sesuati dengan karakter atau kepribadianmu.
Misalnya kamu itu tipe orang yang bekerja secara individu, kamu lebih cocok untuk menempati bagian riset, akuntan, ataupun staf keuangan. Sedangkan untuk kamu yang lebih senang bekerja secara kelompok, senang berkomunikasi dengan orang lain, akan lebih cocok menempati bagian public relation, satf marketing, atau di front office.
Kalau kamu masih bingung untuk menentukan pekerjaan apa yang cocok untuk kepribadian kamu, tidak ada salahnya mencoba mengetes sendiri dengan mendatangi biro psikologi. Tes ini akan sangat membantu kamu untuk mendapatkan pekerjaan yang tepat untukmu.
source