View Single Post
Old 31st October 2016, 11:45 PM  
Ketua RT
 
Join Date: 3 Oct 2016
Userid: 5572
Posts: 156
Likes: 0
Liked 2 Times in 2 Posts
Default Sebutan Bagi IFV Marder : Panser Marder Atau Tank Marder

---- source: http://www.hobbymiliter.com/4716/seb...gi-ifv-marder/ ------- HobbyMiliter.com –*Beberapa waktu lalu dunia antusias militer di Indonesia sempat dihebohkan dengan kedatangan kendaraan tempur Infantry Fghting Vehicle atau IFV Marder. Kendaraan tempur ini dibeli dari Jerman bersamaan dengan 103 unit Main Battle Tank *Leopard 2A4 dan Leopard 2A4 RI. Kedua jenis kendaraan tempur ini kemudian langsung di ikut sertakan dalam latihan – latihan yang diadakan oleh TNI Angkatan Darat.
Namun ada satu hal yang dapat kita cermati sebagai bahan diskusi, yakni khusus untuk Marder, ditempatkan dalam 2 kesatuan yang berbeda dalam tubuh TNI AD. Sebagian unit IFV Marder ditempatkan di Batalyon Infanteri Mekanis, sedangkan sebagian yang lain masuk dalam Batalyon Kavaleri. Hal ini rupanya cukup mempengaruhi prefiks penyebutan nya di kalangan antusias militer Indonesia. Bagi orang awam, tentu setiap jenis kendaraan tempur bersenjata dalam tubuh TNI yang digerakkan oleh roda rantai dapat disebut Tank. Tapi, kalangan antusias militer Indonesia sampai saat ini masih ramai memperdebatkan sebutan yang pas bagi IFV ini, apakah disebut Panser, atau Tank. Artikel ini akan sedikit mengulas tentang penyebutan Marder tersebut.
Sekilas Spesifikasi Marder
Marder merupakan Infantry Fighting Vehicle atau IFV yang dibuat oleh Rheinmetall Landsysteme. Kendaraan tempur ini diperkenalkan di Angkatan Bersenjata Jerman Barat (Bundeswehr) pada medio 1970-an. Kendaraan ini ditenagai mesin diesel MTU MB 833 Ea-500 dengan daya setara 591 tenaga kuda. Dipersenjatai dengan senjata utama berupa kanon Rheinmetall Mk20 Rh202 kaliber 20 milimeter, serta sepucuk senapan mesin MG3 kaliber 7.62 milimeter, menjadikan Marder cukup efisien untuk menjadi “Taksi Tempur” dengan senjata bela diri bagi pasukan infanteri mekanis. Kemudian pada rentang tahun 1975 hingga 1979, di integrasikan senjata yang lebih besar daya hancurnya, yakni rudal anti-tank Milan ATGM pada kendaraan tempur ini. Dengan dimensi panjang 6,39 meter, lebar 3,24 meter, tinggi 2,98 meter, Marder dapat menampung sebanyak 7 hingga 12 orang pasukan infanteri.

Marder, IFV Di Negeri Asal, Di Indonesia?
Prefiks penyebutan suatu kendaraan tempur di dunia antusias militer Indonesia dapat diketahui dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang di emban serta dimana ranpur tersebut ditempatkan. Di Indonesia, ranpur Marder sebagian ada yang ditempatkan di satuan Infanteri Mekanis. Sebagian yang lain masuk ke dalam satuan Kavaleri. Jika dirunut sebenarnya Marder ini* dalam pengadaan nya diperuntukkan bagi satuan Kavaleri. Namun kemudian ada perubahan kebijakan oleh pimpinan di TNI AD hingga akhirnya Marder dimasukkan ke dalam satuan Infanteri Mekanis.
Dalam operasional nya di negara asal, Jerman, Marder di definisikan sebagai Infantry Fighting Vehicle atau IFV yang bertugas untuk mengangkut pasukan dengan dibekali senjata bela diri. Di Jerman, Marder dimasukkan dalam satuan Infanteri Mekanis. Dalam operasional di Jerman, Marder telah sukses menjadi sebuah kendaraan tempur yang efektif dan efisien bagi pasukan Panzergrenadier atau Infanteri Mekanis Jerman.
Secara umum, IFV dapat dimasukkan dalam kategori “Panser” dalam hal prefiks penyebutan nya. Yang saat ini terjadi di Indonesia adalah Marder ditempatkan dalam dua satuan yang tugas pokok dan fungsi asasi nya berbeda.
Jika dalam satuan Infanteri Mekanis, Marder dapat difungsikan untuk kegiatan angkut pasukan, misi pengintaian, penjemputan pasukan, evakuasi medis pasukan, komando bergerak dari suatu batalyon dalam suatu operasi militer taktis maupun strategis, sampai menghantarkan logistik bagi elemen pasukan di garis depan.
Sedangkan jika kita melihat penempatan Marder dalam satuan Kavaleri, tentu akan berbeda lagi perspektif yang digunakan dalam merumuskan tugas pokok dan fungsi asasi dari kendaraan tempur ini. Dalam tugasnya di satuan Kavaleri, Marder dapat menjalankan peran sebagai kendaraan komando dari level kompi, pleton hingga batalyon kavaleri, mendampingi MBT Leopard 2A4 dan Leopard 2A4 RI. Selain itu, Marder juga dapat berfungsi sebagai kendaraan evakuasi medis bagi awak tank Leopard jika sewaktu waktu terjadi keadaan darurat terkait keselamatan medis awak tank tersebut.
Nah, dari dua satuan yang berbeda itu, berbeda pula-lah kita dalam menentukan prefiks penyebutan yang sesuai bagi kendaraan tempur yang satu ini. Dalam penempatan nya di satuan Kavaleri, Marder boleh dikata sebagai sebuah tank, secara awam tentunya, mengingat penggunaan nya yang berdampingan dengan tank Leopard, serta kemungkinan untuk mengubah konfigurasi senjata nya menjadi meriam kaliber sedang hingga besar. Namun, jika kita melihat penempatan Marder pada satuan Infanteri Mekanis, maka tidak salah juga jika kita menyebutnya sebagai Panser. Hal ini karena Marder benar – benar menjalankan tugas, fungsi serta peranan sebagai Infantry Fighting Vehicle atau IFV yang memang merupakan “kendaraan wajib” yang harus dimiliki pasukan Infanteri Mekanis.
Faktanya, secara masif masyarakat Indonesia telah terdoktrin bahwa “Kendaraan Tempur TNI yang digerakkan roda ban maka itu disebut Panser. Sedangkan Kendaraan Tempur TNI yang digerakkan roda rantai maka itu disebut Tank.” Dengan doktrin tersebut, penyebutan “Panser” dan “Tank” menjadi ‘terkotak’ pada bagaimana kendaraan tempur tersebut digerakkan.
Sejarah penyebutan “Panser” dan “Tank” berawal pada Perang Dunia II dimana pihak Jerman Nazi menyebut kendaraan tempur lapis baja dengan roda rantai dan kubah meriam sebagai senjata utama buatannya “Panzerkampfwagen” sementara secara umum keseluruhan pihak Sekutu dan Uni Sovyet menyebut Tank atau Tanka.

Kesimpulan dan Penutup
Penyebutan terhadap suatu kendaraan tempur tidak hanya semata dilihat dari penempatan kendaraan tersebut atau roda penggerak kendaraan tempur tersebut. Bagaimana orang menafsirkan suatu ranpur sebagai Panser dan Tank tentu berbeda pada masing – masing pihak. Namun demikian, jika kita melihat pada artikel ini yang membahas Marder secara umum, tentulah Marder tidak dapat serta merta disebut sebagai Tank. Karena tugas dan fungsi asasi nya yang berbeda dari tugas dan fungsi asasi tank tempur yakni menggempur kedudukan musuh dengan meriam yang dimiliki nya. Akan lebih elok jika kita menyebut Marder sebagai IFV roda rantai (Tracked wheel IFV) sebab prefiks penyebutan nya sudah jelas terdefinisi dan secara internasional telah dikenali.
Kesimpulan nya, perlu dilakukan perubahan pola pikir pada benak masyarakat awam. Doktrin “Ranpur roda ban disebut Panser, ranpur roda rantai disebut Tank” perlu diubah karena tidak semua kendaraan tempur beroda rantai melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan oleh sebuah Tank. Perlu ditekankan adanya pengenalan terhadap jenis Ranpur, seperti APC, IFV, Tank, Recconaissance Vehicle, dan lain – lain sehingga masyarakat tidak melulu menyebut jenis ranpur berupa Panser dan Tank. Terlebih lagi untuk kasus Marder dimana kendaraan tempur ini telah dengan jelas didefinisikan sebagai IFV Roda Rantai (Tracked Wheel IFV)
hobbymiliter is offline   Reply With Quote